Daftar Isi
Jika anda ingin membuat sebuah produk yang di terima pasar dengan baik, maka anda perlu memahami pendekatan MVP. Metode MVP diciptakan oleh seorang pakar pemasaran dan penulis bernama Eric Ries. Dalam bukunya yang berjudul “The Lean Startup”, Ries mengembangkan konsep MVP sebagai cara untuk membantu para pengusaha atau startup untuk menguji produk mereka di pasar dengan biaya yang lebih sedikit dan mengurangi risiko kegagalan. Konsep ini telah menjadi sangat populer di kalangan para pengusaha dan startup, dan telah digunakan oleh banyak perusahaan untuk membantu mereka mengembangkan produk mereka dengan lebih efektif.
Pengertian MVP (Minimum Viable Product)
Minimum Viable Product, atau MVP, adalah sebuah versi dari sebuah produk yang memiliki fitur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan memungkinkan produk tersebut untuk diuji di pasar.
MVP biasanya digunakan untuk membantu para pengusaha atau startup untuk menguji produk mereka di pasar dengan biaya yang lebih sedikit, sehingga mereka dapat memahami apakah produk tersebut memiliki potensi untuk berkembang atau tidak.
Tujuan dari MVP
Berikut ini adalah tujuan utama dari penerapan Metode MVP:
1.) Mempercepat Peluncuran Produk
Tujuan utama dari MVP adalah untuk segera meluncurkan produk.
Dengan menggunakan MVP, para pengusaha atau startup dapat segera memperkenalkan produk mereka kepada pengguna, sehingga mereka dapat segera mendapatkan umpan balik dan menguji produk tersebut di pasar.
Ini membantu mereka untuk memahami apakah produk tersebut memiliki potensi untuk berkembang atau tidak sebelum melakukan investasi yang lebih besar dalam pengembangan produk.
2.) Pengujian Produk
Tujuan kedua dari MVP adalah untuk menguji produk pada pengguna sungguhan.
Dengan menggunakan MVP, para pengusaha atau startup dapat menguji produk mereka pada pengguna sungguhan dan mendapatkan umpan balik langsung dari mereka.
Ini membantu mereka untuk mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai pengguna tentang produk mereka, sehingga mereka dapat memperbaiki produk tersebut dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan pasar.
3.) Menghemat Biaya
Salah satu tujuan utama dari MVP adalah untuk menghemat pengeluaran.
Dengan menggunakan MVP, para pengusaha atau startup dapat menguji produk mereka di pasar dengan biaya yang lebih sedikit, sehingga mereka dapat menghemat uang yang akan dikeluarkan untuk mengembangkan produk yang tidak memiliki prospek yang baik di pasar.
Ini juga membantu mereka untuk menghemat waktu yang akan dikeluarkan untuk mengembangkan produk yang tidak memenuhi kebutuhan pengguna.
3.) Memperkecil Kegagalan Sebuah Produk
Yang terakhir adalah untuk mengurangi risiko kegagalan.
Dengan menggunakan MVP, para pengusaha atau startup dapat menguji produk mereka di pasar dengan biaya yang lebih sedikit, sehingga jika produk tersebut tidak berhasil di pasar, kerugian yang diderita akan lebih kecil dibandingkan jika produk tersebut telah dikembangkan secara keseluruhan.
Ini juga membantu mereka untuk mengetahui apakah produk tersebut memiliki potensi untuk berkembang di pasar atau tidak sebelum melakukan investasi yang lebih besar dalam pengembangan produk.
3 Cara Menyusun MVP dengan Benar
1.) Selaraskan MVP dengan Tujuan Bisnis Anda
Pastikan bahwa MVP yang Anda rencanakan selaras dengan tujuan bisnis Anda.
Ini bisa dilakukan dengan memahami kebutuhan pasar dan menentukan apakah produk yang Anda rencanakan memiliki potensi untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Selain itu, pastikan juga bahwa MVP yang Anda rencanakan dapat membantu Anda mencapai tujuan bisnis Anda, seperti meningkatkan pendapatan atau meningkatkan jumlah pengguna.
2.) Identifikasi Masalah dengan Spesifik
Setelah memastikan bahwa MVP yang Anda rencanakan selaras dengan tujuan bisnis Anda, mulailah mengidentifikasi masalah spesifik yang ingin Anda selesaikan atau peningkatan yang ingin Anda aktifkan untuk persona pengguna Anda.
Ini bisa dilakukan dengan melakukan riset pasar dan mengumpulkan umpan balik dari pengguna tentang kebutuhan mereka.
Selain itu, pastikan juga bahwa fungsionalitas MVP yang Anda rencanakan akan memberikan manfaat yang nyata bagi pengguna Anda.
3.) Buat Rencena Pengembangan dari Konsep MVP Anda
Setelah mengidentifikasi masalah spesifik dan peningkatan yang ingin Anda aktifkan, terjemahkan fungsionalitas MVP Anda ke dalam rencana tindakan pengembangan.
Buat daftar fitur yang ingin Anda tambahkan ke MVP Anda dan tetapkan prioritas untuk setiap fitur tersebut. Selain itu, buat juga skenario penggunaan untuk setiap fitur tersebut agar Anda dapat menguji MVP Anda dengan lebih baik.
Dengan menggunakan metode ini, Anda akan dapat mengembangkan MVP Anda sesuai dengan kebutuhan pasar dan mencapai tujuan bisnis Anda dengan lebih efektif.
Kesimpulan
Dengan menggunakan MVP, para pengusaha atau startup dapat memahami apakah produk mereka memiliki potensi untuk berkembang di pasar atau tidak sebelum melakukan investasi yang lebih besar dalam pengembangan produk.