5 Marketing KPI (Key Performance Indikator) yang Akan Membuat Bisnis Anda Berkembang!

September 7, 2022 | by Botika

KPI (Key Performance Indikator) merupakan acuan dan dapat Anda jadikan sebagai alat ukur apakah target marketing dalam sebuah bisnis sudah tercapai atau tidak.

Menggunakan KPI (Key Performance Indikator) akan membuat segalanya lebih mudah karena Anda dapat menyusun strategi yang harus digunakan dan mengetahui apakah langkah yang dilakukan sudah tepat untuk mencapai target atau tujuan.

KPI dapat Anda gunakan dalam rentang waktu harian hingga bulanan, berikut adalah 5 KPI (Key Performance Indikator) yang akan membuat bisnis anda bisa semakin berkembang!

Marketing Sales Qualified and Sales Qualified Leads sebagai KPI

KPI (Key Performance Indikator) pertama yang harus Anda jadikan sebagai indikator untuk mencapai target adalah Marketing Qualified Leads dan Sales Qualified Leads.

Kedua indikator ini sudah sangat akrab bagi Anda yang memiliki jobdesc dalam dunia marketing dan juga sales.

Marketing Qualified Leads merupakan adanya ketertarikan target pasar kepada hal-hal yang berkaitan dengan bisnis, baik itu produk, jasa, dan yang lainnya.

Hal ini dapat Anda lihat dari kunjungan website secara harian atau engagement di sosial media.

Dalam KPI (Key Performance Indikator) MQL, target pasar masih melihat-lihat dan belum terjadi keputusan untuk membeli atau melakukan transaksi.

Ketika sudah terjadi transaksi, hal ini disebut dengan Sales Qualified Leads atau SQL.

Tentu saja semua bisnis ingin indikator SQL terpenuhi agar target yang sudah diatur dapat terpenuhi.

Permasalahan yang kerap terjadi adalah, tidak semua MQL dapat berubah menjadi SQL dan hal ini yang menjadi tantangan di dalam dunia marketing.

Memahami pelanggan merupakan kunci utama agar MQL bisa berubah menjadi SQL, dan sebaiknya sebuah bisnis tidak terlalu cepat menyimpulkan akan terjadi SQL dalam jumlah besar ketika melihat MQL yang tinggi.

Pengunjung Website dan Pengikut di Sosial Media

Pengunjung website dan pengikut di sosial media juga dapat menjadi KPI (Key Performance Indikator) agar Anda bisa dengan mudah menyusun strategi yang ada.

Sebelum melangkah ke MQL dan SQL, hal yang harus Anda ketahui adalah jumlah pengunjung website bisnis karena hal ini membuat Anda bisa lebih mudah dalam membaca pola yang ada.

Anda harus mengetahui berapa jumlah pengunjung yang membuka website lalu melihat produk, melihat promo-promo yang Anda pasang di website, hingga target pasar yang memutuskan untuk membeli produk.

Campaign yang Anda lakukan juga bisa dilihat keberhasilan dari pengunjung website sehingga hal ini harus masuk ke dalam KPI (Key Performance Indikator).

Sama hal-nya dengan pengikut di sosial media yang saat ini merupakan tempat terbaik bagi seorang marketer.

Fitur yang sangat mudah untuk akun bisnis bisa membuat Anda mengetahui perilaku audiens yang ada sehingga dapat menciptakan strategi yang tepat dan sesuai dengan apa yang audiens rasakan.

Pengikut yang terus bertambah memiliki arti bahwa tercipta awareness dari produk ataupun bisnis Anda.

Hal ini akan membuat Anda bisa meningkatkan interaksi yang dibutuhkan dan juga mengetahui secara dalam apa yang diinginkan audiens.

Customer Acquisition Cost (CAC)

Customer Acquisition Cost atau CAC merupakan hal yang juga sangat penting untuk KPI (Key Performance Indikator) marketing.

CAC merupakan langkah yang harus dilakukan agar mendapat pelanggan baru, dan tentu saja hal ini bukanlah hal yang mudah.

Kepercayaan dan loyalitas pelanggan merupakan hal yang sulit untuk dimiliki, bagi seorang marketer hal ini membutuhkan strategi khusus.

Cost atau biaya yang dikeluarkan mencakup dalam semua lini mulai dari biaya marketing hingga gaji karyawannya.

Cara menghitung CAC untuk dapat Anda jadikan sebagai KPI (Key Performance Indikator) adalah dengan membagi keseluruhan biaya untuk mendapatkan pelanggan baru dalam periode yang sudah ditentukan dengan jumlah pelanggan yang didapatkan dalam periode tertentu.

Total biaya mencakup biaya marketing, gaji karyawan, biaya untuk desain ataupun konsultasi, biaya untuk penjualan, biaya untuk software, dan biaya lain yang ada.

Lalu apa tujuan dari CAC dalam KPI (Key Performance Indikator)? Hal ini akan membuat Anda semakin mudah dalam menentukan harga jual produk atau jasa dari bisnis Anda.

Masih sangat banyak bisnis yang tidak menjadikan CAC sebagai KPI (Key Performance Indikator), terutama untuk UMKM-UMKM yang menggunakan catatan manual.

Event Attendance

Salah satu cara untuk bisa menilai kesuksesan marketing campaign yang dilakukan adalah dengan melihat peserta atau target pasar yang datang ke event Anda.

Sudah menjadi hal umum bagi seorang marketer untuk membuat event yang berhubungan dengan peluncuran produk ataupun yang lainnya.

Anda bisa membuat jumlah peserta yang datang menjadi salah satu indikator capain.

Tentu saja banyak sekali hal yang harus Anda lakukan untuk bisa membuat event sukses, saat ini menggunakan influencer dan yang lainnya juga menjadi hal yang sangat umum dilakukan oleh sebuah brand.

Runtutan acara yang dibuat, tema, dan yang lainnya harus bisa sesuai dengan tujuan yang ada. Baik untuk meningkatkan awareness ataupun meningkatkan penjualan secara signifikan.

Semakin terpenuhi kuota peserta yang datang ke event yang sudah direncanakan, tentu saja capaian dari KPI (Key Performance Indikator) dapat terpenuhi.

Seberapa besar tim marketing berhasil membuat banyak audiens datang ke event dan merasa tertarik dengan apa yang akan dijelaskan di dalam event merupakan tujuan utama.

Bahkan hal ini juga memiliki tantangan yang besar untuk brand yang sudah memiliki nama atau sudah terkenal, di era yang serba hustle dan kesibukan  yang meningkat banyak sekali yang akan berpikir dua kali ketika akan datang ke dalam event.

Return on Investment (ROI)

Apakah ini kali pertama Anda mengetahui Return on Investment (ROI)? ROI yang ada di dalam KPI (Key Performance Indikator) merupakan pada jumlah uang yang berhasil diperoleh dan dibandingkan dengan biaya marketing.

Anda juga bisa dengan mudah memahami ROI sebagai keuntungan yang didapatkan dari semua jumlah aset investasi bisnis.

Cara menghitung ROI adalah dengan membagi laba bersih investasi yang dikurang biaya investasi dengan biaya investasi lalu dikali 100%.

Digital marketing saat ini merupakan hal yang harus dilakukan dan Anda bisa menggunakan ROI sebagai KPI (Key Performance Indikator) marketing.

Sebagai contoh perhitungan ROI, ketika sebuah bisnis melakukan investasi sebesar Rp20.000.000 dan menghasilkan penjualan dengan nilai Rp25.000.000, laba yang berhasil didapatkan adalah Rp5.000.000.

Untuk mendapatkan ROI, Rp5.000.000 dibagi dengan Rp20.000.000 lalu dikali 100% sehingga hasilnya adalah 25%, ROI yang didapatkan adalah 25%.

Informasi di atas berkenaan dengan marketing KPI (Key Performance Indikator) yang akan membuat bisnis Anda dapat semakin berkembang tentu saja akan menambah informasi yang Anda butuhkan.

Marketing KPI (Key Performance Indikator) adalah hal yang sangat penting dan harus dimuat untuk mencapai target.

Recommended Article