Beberapa Contoh Penilaian Kinerja pada Perusahaan yang Bisa di Terapkan Untuk Menilai Kinerja Karyawan

July 27, 2021 | by Botika

Kunci sukses sebuah bisnis adalah tim yang ada bekerja secara maksimal untuk melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Untuk mencapai target yang telah disepakati membutuhkan komitmen dan kesungguhan dalam mengerjakanya. Untuk mengukur efektifitas kinerja tim harus di lakukan evaluasi atau pengukuran yang obyektif. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan periode tertentu misalkan setiap tiga bulan, enam bulan atau malah satu tahun sekali. Jangka waktu evaluasi performa ini harus di menjadi kesepakatan bersama dan juga di ketahui oleh pihak karyawan untuk mencegah hal hal yang tidak mengenakan di kemudian hari. Penilaian terhadap kinerja karyawan harus dilakukan obyektif dan professional berdasarkan data-data akurat performa karyawan selama melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Hindari melakukan penilaian berdasarkan emosional atau kedekatan tertentu, misal karena atasan memiliki kedekatan dengan si A walaupun kinerjanya buruk tetapi malah mendapatkan promosi di bandingkan dengan si B yang memiliki performa yang bagus tetapi tidak mendapatkan haknya di karenakan ia tidak memiliki hubungan yang special dengan atasan. Luangkan waktu anda 5 menit saja untuk membaca artikel ini sampai selesai, kami memberikan beberapa contoh penilaian kinerja pada perusahaan. Penilaian kinerja karyawan yang obyektif akan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

7 Contoh Penilaian Kinerja pada Perusahaan

1. Kemampuan Mengatur Pekerjaan

Kemampuan tata Kelola pekerjaan menjadi satu indicator penting dalam evaluasi kinerja karyawan. Dari pengukuran ini di dapatkan sebuah Analisa apakah karyawan tersebut dapat bekerja dengan rapi, random atau malah berantakan.

2. Kemampuan Menyesuaikan Diri dengan Tim

Sebuah tim yang solid di bangun dari individu-individu yang bisa terkoneksi dengan baik satu sama lain.

Jika terdapat satu orang saja yang melenceng dari tim maka akan menjadi gangguan tersendiri bagi focus kinerja tim tersebut. Kemampuan adapatasi seorang karyawan dengan tim merupakan poin yang harus di evaluasi.

3. Pengetahuan Teknis Seputar Pekerjaan

Skilll teknis karyawan akan sangat mempengaruhi kecepatan seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanya. Hasil yang di berikan oleh seorang karyawan yang baru belajar di bandingkan dengan seorang specialist atau karyawan berpengalaman tentunya akan sangat berbeda.

Penilaian terhadap karyawan baru lebih di titik beratkan kepada seberapa cepat ia belajar bidang yang sedang ia kerjakan sedangakan untuk seorang expert atau specialist penilaian di fokuskan kepada kualitas dan kuantitas pekerjaan.

4. Kecepatan dalam Menyelesaikan Pekerjaan

Penilaian kecepatan seorang karyawan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan di pengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah kedisiplinan management waktu yang dimiliki, skill yang di punyai dan tingkat kesulitan pekerjaan yang di kerjakan.

5. Kualitas Pekerjaan

Karyawan yang selalu menyelesaikan pekerjaanya dengan cepat tidak otomatis membuat ia memperoleh penilaian yang tinggi, harus di perhatikan juga kualitas yang di hasilkan apakah sudah memenuhi standar yang di inginkan oleh perusahaan.

Jika hanya berpedoman kepada kecepatan tetapi kurang memperhatikan kualitas, tentu yang rugi adalah perusahaan itu sendiri.

6. Kepemimpinan

Memimpin itu sulit dan membutuhkan jam terbang yang tinggi untuk bisa memimpin sebuah organisasi dengan baik. Anda pasti pernah mendengar istilah “untuk bisa memimpin orang lain anda harus mampu memimpin diri sendiri”.

Menilai aspek kepemimpinan seorang leader tim bisa di lihat antara lain dari :

  1. Bagaimana ia mendelegasikan tugas kepada anggota timnya
  2. Mengatasi konflik internal
  3. Kemampuan memotivasi anggota timnya
  4. Kemampuan berkomunikasi dan mendengarkan pendapat tim
  5. Kemampuan menciptakan suasana kerja tim yang sehat

7. Kemampuan Mengembangkan Diri

Perusahaan pada umumya memiliki program pengembangan skill karyawan baik program itu bersifat internal maupun dengan melibatkan institusi atau Lembaga professional dari pihak luar.

Selain meningkatkan kompetensi karyawan program ini juga dapat di jadikan sebagai tolak ukur bagaimana seorang karyawan melakukan upgrade terhadap dirinya, apakah ia mampu berkembang atau tidak sama sekali.

Penutup

Dari contoh penilaian kinerja pada perusahaan terhadap karyawan diatas bisa di jadikan pedoman dalam mengukur kinerja karyawan.

Karyawan merupakan asset perusahaan yang sangat penting, mereka adalah roda utama berjalanya sebuah bisnis.

Anda perlu mengetahui kualitas karyawan yang anda miliki dengan melakukan penilaian kinerja secara berkala. Hal ini penting di lakukan untuk memastikan bisnis anda berjalan dengan baik.

Recommended Article