Daftar Isi
Tren Industri Chatbot Teratas untuk Tahun 2024
Tahun 2023 menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dan cepat dalam pengembangan chatbot. Artificial intelligence (AI) semakin penting dalam industri penjualan online dan dunia online secara umum. Hal ini memiliki dampak yang signifikan pada tren masa depan dan arah yang diambil oleh asisten virtual. Perusahaan berlomba-lomba untuk menggabungkan fitur-fitur terbaru dan meningkatkan customer experience melalui chatbot branda. Bot saat ini fokus pada personalisasi dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Menurut sebuah studi, 80% pelanggan memiliki pengalaman yang menyenangkan berinteraksi dengan bot.
Mari kita jelajahi tren industri chatbot teratas untuk tahun 2024.
Potensi Bisnis Chatbot dan Dampaknya pada Customer Service
Penelitian dari Verloop menunjukkan bahwa komunitas bisnis global berharap dapat menghemat hingga $8 miliar melalui asisten digital. Hal ini menyoroti dampak signifikan chatbot pada dunia bisnis. Pasar chatbot diproyeksikan mencapai nilai $102,26 miliar. Amerika Serikat, India, Jerman, Inggris, dan Brasil memimpin dalam transformasi ini, dengan sekitar 1,5 miliar orang di seluruh dunia menggunakan asisten virtual ini. Gartner memprediksi bahwa chatbot dapat menjadi saluran utama untuk customer service di seperempat bisnis pada tahun 2027. Pemain utama industri, seperti Oracle, juga mendukung tren ini, dengan 80% perusahaan memiliki rencana untuk mengintegrasikan chatbot ke dalam strategi dukungan pelanggan branda.
Generasi Z dan Preferensi Terhadap Chatbot
Generasi Z, yang terdidik secara teknologi, merangkul chatbot. Namun, tinjauan lebih mendalam menunjukkan antusiasme yang lebih moderat. Meskipun Generasi Z menggunakan platform online setiap hari, hanya 44% dari branda yang percaya bahwa chatbot akan menggantikan pusat panggilan tradisional. Branda menyadari akan kebutuhan akan metode komunikasi yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Namun, sekitar 20% pembeli Generasi Z lebih suka memulai interaksi customer service melalui chatbot daripada berinteraksi dengan agen manusia. Hal ini berbeda dengan generasi baby boomer yang hanya memiliki 4% preferensi terhadap chatbot.
56% Generasi Z percaya bahwa lebih banyak perusahaan harus mengadopsi teknologi chatbot. Branda memiliki standar yang tinggi untuk brand, mengharapkan kesesuaian dengan nilai-nilai branda, insentif yang dipersonalisasi, dan keterlibatan secara real-time. Pengembangan chatbot bergantung pada integrasi tiga komponen penting: pemrosesan bahasa alami (NLP), artificial intelligence (AI), dan machine learning (ML). Kombinasi NLP dan ML memungkinkan chatbot untuk memahami percakapan dengan lebih cerdas, memahami nuansa niat pertanyaan, dan meningkatkan akurasi branda dalam menjalankan perintah.
Perusahaan semakin fokus pada pengembangan chatbot yang dapat melampaui batasan saat ini. Misalnya, versi terbaru dari ChatBot dapat mengekstrak informasi dari situs web, basis pengetahuan, atau wiki internal dan membuat skenario percakapan dengan pelanggan berdasarkan informasi ini. Artificial intelligence diharapkan mendominasi tahun ini. Menggabungkan chatbot ke dalam layanan branda dapat membantu bisnis mengurangi biaya customer service hingga 30%. AI juga diharapkan mengubah contact center multi-channel dalam beberapa tahun mendatang melalui berbagai tren revolusioner.
Meningkatkan kepuasan pelanggan meningkatkan interaksi branda dengan bisnis dan memiliki manfaat finansial yang signifikan. Oleh karena itu, memastikan bahwa asisten virtual Anda serbaguna dan memungkinkan integrasi yang mulus adalah sangat penting. Perusahaan teknologi besar sudah bekerja untuk mengembangkan chatbot canggih dan teknologi machine learning, menunjukkan dedikasi branda untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Sekarang Anda dapat membuat chatbot tanpa pengetahuan pemrograman. Uji coba gratis 14 hari dari ChatBot memungkinkan Anda menjelajahi dan menguji fitur-fitur utama yang membuatnya menjadi solusi ideal untuk mencapai tujuan customer service Anda.