Mogok Aktor dan Penulis Hollywood: Pertanda Awal Perang Manusia Melawan Mesin?
Ketika aktor dan penulis melakukan mogok di studio-studio terkait AI dan isu lainnya, apakah ini pertanda awal perang manusia melawan mesin? Brian D. Lai, seorang aktor dan penulis skenario yang telah berperan dalam film independen, serial TV, dan produksi teater, saat ini sedang menyelesaikan skrip TV yang ingin dia tawarkan. Pada akhir September, dia berencana untuk pindah dari San Francisco Bay Area ke Los Angeles untuk mengejar karir di Hollywood. Namun, alih-alih berlatih dialognya, dia bergabung dalam mogok di depan kantor pusat Netflix di Los Gatos, California, sebagai bagian dari mogok Screen Actors Guild American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) terhadap studio-studio Hollywood. Kedua belah pihak tidak sepakat dalam banyak masalah, tetapi salah satu masalah utamanya adalah penggunaan AI yang semakin meningkat di Hollywood untuk menciptakan replika digital aktor tanpa memberikan kompensasi yang memadai. Sebagai seorang pengembang perangkat lunak, Lai memiliki perspektif unik tentang kecerdasan buatan dan kelebihan serta kekurangannya. “AI adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Saya melihat kedua sisi dari perspektif ini,” kata Lai. “Pandangan saya tentang AI adalah kita harus menggunakannya sebagai keuntungan, tetapi saya khawatir AI akan mengurangi peluang dan menghambat upaya saya untuk masuk ke industri hiburan.” Dilaporkan bahwa studio-studio Hollywood memindai wajah dan tubuh para aktor latar secara digital, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa studio-studio akan membayar para aktor hanya sekali dan menggunakan replika digital mereka dalam produksi-produksi masa depan sebagai langkah penghematan biaya. Para aktor menginginkan perlindungan dalam kontrak baru. “Semua orang khawatir bahwa studio-studio dengan seenaknya mencuri penampilan seseorang,” kata Lai. “Bagaimana seseorang bisa masuk ke industri jika dia bahkan tidak bisa menjadi aktor latar? Anda memulainya sebagai aktor latar. Itulah cara Anda mengetahui apakah Anda bisa melakukannya. Apakah Anda bisa bekerja selama 12 hingga 14 jam sehari dan tampil ketika diperlukan.” Pertempuran terkait AI di Hollywood Serikat penulis dan aktor sedang bertempur dengan studio-studio Hollywood dan layanan streaming dalam perselisihan tenaga kerja yang berlangsung selama berbulan-bulan terkait gaji, kondisi kerja, dan AI. Mereka melihat AI sebagai ancaman eksistensial terhadap mata pencaharian mereka, mulai dari naskah yang dihasilkan oleh AI hingga penggunaan replika digital aktor, dan mereka menginginkan jaminan bahwa AI tidak akan membuat mereka kehilangan pekerjaan mereka di masa depan.