Model AI Terbaru Boltz-2 Mempercepat Penemuan Obat
MIT baru-baru ini mengumumkan terobosan besar dalam penemuan obat yang didukung oleh kecerdasan buatan dengan peluncuran model AI terbaru, Boltz-2. Model ini mampu memprediksi seberapa kuat obat mengikat protein dengan kecepatan 1.000 kali lebih cepat dibandingkan metode sebelumnya. Dikembangkan oleh Laboratorium Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan MIT dan Klinik Jameel, bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Recursion, Boltz-2 menawarkan akurasi yang setara dengan simulasi berbasis fisika yang intensif, namun dengan efisiensi waktu yang jauh lebih baik.
Gabriele Corso, mahasiswa MIT dan salah satu peneliti utama, menyatakan bahwa peningkatan kinerja Boltz-2 menjadikannya bukan hanya alat penelitian, tetapi juga mesin praktis untuk pengembangan obat di dunia nyata. Dengan kemampuan ini, para ilmuwan dapat menyaring perpustakaan kimia yang luas dalam waktu singkat, memungkinkan tim tahap awal untuk memprioritaskan senyawa yang paling menjanjikan untuk penelitian lebih lanjut. Boltz-2 mengisi celah yang ada dalam model AI sebelumnya seperti AlphaFold, yang dapat memprediksi struktur 3D protein tetapi tidak dapat menentukan kekuatan pengikatan molekul.
Dilatih dengan jutaan pengukuran laboratorium nyata, Boltz-2 menawarkan prediksi kekuatan pengikatan dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Model ini merupakan iterasi dari Boltz-1, yang dirancang pada tahun 2024, dan telah diperbarui dengan dataset yang lebih besar dan beragam. Rilis ini sangat penting bagi penemuan obat molekul kecil, yang sebelumnya tertinggal dibandingkan dengan kemajuan dalam biologis dan rekayasa protein. Saro Passaro dari Klinik Jameel menekankan bahwa Boltz-2 secara langsung mengatasi celah ini dengan memberikan prediksi afinitas pengikatan yang akurat, yang dapat mengurangi biaya dan waktu tahap awal secara dramatis.
Boltz-2 siap untuk rilis umum sebagai sumber terbuka sepenuhnya, termasuk kode model, bobot, dan data pelatihan. Langkah ini diharapkan dapat mendorong kemajuan lebih lanjut dalam penemuan obat dan mempercepat pengembangan terapi baru yang lebih efektif.