Dampak Chatbot Citra Tubuh pada Kesehatan Mental Remaja Brasil

November 5, 2024 | by Luna

Intervensi Kesehatan Mental yang Mudah Diakses dan Terjangkau

Intervensi kesehatan mental yang mudah diakses, terjangkau, dan dapat diperluas sangat jarang ditemukan. Hal ini terutama terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana kesenjangan antara kebutuhan kesehatan mental dan layanan yang tersedia sangat besar. Mikrointervensi, yang merupakan pendekatan singkat, mandiri, atau digital, bertujuan untuk memberikan bantuan segera serta perbaikan dalam kesehatan mental.

Pendekatan ini menawarkan cara baru untuk mengintegrasikan teknik promosi kesehatan mental berbasis bukti ke dalam platform digital. Masalah citra tubuh adalah salah satu isu kesehatan masyarakat global yang meningkatkan risiko masalah kesehatan mental dan fisik yang serius pada remaja. Dengan menggabungkan mikrointervensi citra tubuh ke dalam lingkungan digital, remaja dapat memperoleh bantuan langsung dan jangka pendek dari efek negatif paparan media sosial.

Tujuan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan uji coba terkontrol acak yang sepenuhnya dilakukan jarak jauh. Studi ini telah terdaftar sebelumnya dengan dua kelompok utama. Penelitian ini mengevaluasi dampak chatbot citra tubuh yang berisi mikrointervensi terhadap citra tubuh dan kesejahteraan remaja Brasil.

Peserta dalam penelitian ini adalah remaja Brasil berusia 13-18 tahun yang berasal dari latar belakang beragam (901 dari 1.715 peserta, dengan 52,54% perempuan). Mereka secara acak ditempatkan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok chatbot dan kelompok kontrol yang hanya melakukan penilaian. Penilaian mandiri online dilakukan pada beberapa tahap, yaitu awal, segera setelah intervensi, serta pada tindak lanjut 1 minggu dan 1 bulan.

Hasil utama yang diukur meliputi perubahan citra tubuh negara (saat masuk chatbot dan setelah menyelesaikan mikrointervensi) dan citra tubuh sifat (sebelum dan setelah intervensi). Hasil sekunder mencakup perubahan pada afek (baik negara maupun sifat) dan efikasi diri citra tubuh antara setiap titik penilaian.

Hasil dan Kesimpulan

Sebagian besar peserta yang berinteraksi dengan chatbot (258 dari 327, 78,9%) berhasil menyelesaikan setidaknya satu mikrointervensi. Rata-rata, peserta menyelesaikan lima teknik selama periode intervensi 72 jam.

Pengguna chatbot menunjukkan perbaikan kecil namun signifikan dalam hasil utama, yaitu citra tubuh negara dan sifat. Hasil ini memiliki tingkat signifikansi sebagai berikut:

  • Citra tubuh negara: P<.001, Cohen d=0.30 (95% CI 0.25-0.34).

  • Citra tubuh sifat: P=.02, Cohen d range=0.10 hingga 0.26 (95% CI 0.01-0.32).

Hasil sekunder juga menunjukkan perubahan yang positif, meliputi:

  • Afek negara: P<.001, Cohen d=0.28 (95% CI 0.22-0.33).

  • Afek positif sifat: P=.02, Cohen d range=0.15 hingga 0.23 (95% CI 0.03-0.37).

  • Afek negatif: P=.03, Cohen d range=-0.16 hingga -0.18 (95% CI -0.30 hingga -0.03).

  • Efikasi diri: P=.02, Cohen d range=0.14 hingga 0.19 (95% CI 0.03-0.32).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat intervensi dipengaruhi oleh tingkat kekhawatiran awal, tetapi tidak oleh jenis kelamin. Meskipun tingkat putus sekolah cukup tinggi (531 dari 858, 61,9%), hasil ini sejalan dengan literatur terkait intervensi digital lainnya.

Sebagai uji coba terkontrol acak skala besar pertama di Brasil yang mengevaluasi chatbot citra tubuh untuk remaja, studi ini memberikan bukti kuat bahwa teknologi mikrointervensi melalui chatbot dapat diterima dan efektif. Penelitian ini menawarkan model yang dapat diakses, hemat biaya, serta dapat diperluas untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan mental di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Recommended Article