Apakah Bisnis Siap untuk AI Generatif?

January 19, 2025 | by Luna

Transformasi Pekerjaan oleh AI Generatif

AI generatif diperkirakan akan mengubah 90% pekerjaan dalam dekade mendatang. Apa kesamaan antara seorang arsitek, seniman, dan matematikawan? Kebangkitan AI kemungkinan akan mengubah cara mereka bekerja. Penelitian Cognizant menunjukkan bahwa AI generatif akan mempengaruhi 90% pekerjaan hingga tingkat tertentu dalam dekade mendatang. Namun, ini tidak berarti manusia akan digantikan; sebaliknya, AI generatif menjadi alat produktivitas yang kuat yang mendefinisikan ulang peran dan membuka peluang baru bagi bisnis. Untuk berhasil menavigasi transformasi signifikan ini, para pemimpin bisnis perlu mengambil langkah proaktif untuk mengintegrasikan AI secara strategis dan mendukung tenaga kerja mereka melalui perubahan ini.

Mendefinisikan Ulang Peran dan Membuka Pintu Baru

Pekerjaan yang sangat bergantung pada input dan manajemen data seperti asisten statistik, dukungan administratif, dan pekerja entri data sangat rentan terhadap gangguan karena AI generatif terus berkembang. Posisi-posisi ini, yang telah terpengaruh secara historis oleh kemajuan teknologi lainnya seperti otomatisasi, menghadapi transformasi lebih lanjut karena AI semakin menangani tugas-tugas inti yang bernilai tinggi. Namun, banyak profesi lain dengan paparan tinggi terhadap AI generatif menggunakannya untuk meningkatkan pekerjaan mereka. Misalnya, analis keuangan menggunakan AI generatif untuk melengkapi pekerjaan mereka melalui analitik yang disesuaikan. Sementara itu, eksekutif senior menggunakan alat AI generatif untuk melakukan tugas seperti analisis tren pasar dan perencanaan skenario simulasi untuk mendukung pengambilan keputusan mereka. Peran-peran ini tidak akan hilang dari pasar tenaga kerja. Sebaliknya, merangkul AI generatif akan berfungsi sebagai kotak alat baru untuk mendukung pekerjaan mereka dan meningkatkan produktivitas.

Secara tradisional, peran seperti analis data sangat bergantung pada keahlian teknis. Namun, AI generatif mendefinisikan ulang peran-peran ini, membuatnya dapat diakses oleh profesional dengan beragam keterampilan, seperti kemampuan komunikasi yang kuat dan kreativitas, dengan mengambil alih banyak tugas pengolahan data. Seiring AI generatif semakin menangani tugas-tugas teknis ini, permintaan untuk individu dengan keterampilan lunak – seperti kreativitas, pemikiran strategis, dan komunikasi efektif – akan meningkat, karena fokus bergeser ke arah menafsirkan wawasan AI dan mendorong strategi yang berpusat pada manusia. Kemampuan baru ini juga dapat menurunkan hambatan masuk ke profesi tertentu, dalam beberapa kasus memungkinkan pekerja pemula untuk tampil pada tingkat yang sebelumnya hanya dicapai oleh rekan yang lebih berpengalaman. Misalnya, perwakilan pengalaman pelanggan dapat menggunakan wawasan yang didorong oleh AI untuk meniru kualitas layanan rekan yang lebih berpengalaman.

Menyeimbangkan Teknologi dengan Sentuhan Manusia

Meskipun menggoda untuk membayangkan versi futuristik dunia di mana tenaga kerja manusia sepenuhnya diotomatisasi oleh AI, kenyataannya kemungkinan akan jauh lebih rumit. Interaksi manusia memiliki nilai intrinsik yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Masyarakat sering menemukan keseimbangan antara keuntungan yang dibawa oleh teknologi dan keinginan untuk koneksi manusia dan interaksi analog. Tingkat otomatisasi yang ideal sangat berbeda tergantung pada industri, dibentuk oleh tuntutan operasional dan preferensi konsumen. Misalnya, pabrik dapat mencapai efisiensi luar biasa melalui tingkat otomatisasi yang tinggi dan penggunaan robot serta AI untuk mengoptimalkan jalur produksi. Namun, industri seperti perhotelan akan mengandalkan sentuhan manusia untuk memberikan pengalaman yang bermakna. Setiap industri pada akhirnya harus menemukan keseimbangannya sendiri, merangkul otomatisasi di mana masuk akal sambil mempertahankan elemen manusia yang penting untuk kesuksesan. Terutama, bahkan sebelum kemajuan terbaru dalam AI, sudah mungkin untuk mengotomatisasi elemen besar dari ekonomi modern, termasuk proses di restoran dan lingkungan rekreasi lainnya. Dalam banyak kasus, industri-industri ini telah menolak otomatisasi penuh, didorong tidak hanya oleh pertimbangan biaya tetapi juga oleh preferensi jelas konsumen untuk interaksi yang otentik dan berpusat pada manusia.

Memandu Bisnis ke Dunia yang Didukung AI

Akan menjadi kesalahan untuk percaya bahwa AI generatif, dan AI secara keseluruhan, tidak akan menjadi alasan beberapa pekerjaan menghilang. Namun, dampak jangka panjang AI pada tenaga kerja akan sangat bergantung pada tingkat dan skala adopsi AI oleh bisnis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya, kompleksitas regulasi, dan ketersediaan bakat; semua ini tetap menjadi hambatan signifikan bagi banyak organisasi. Para pemimpin bisnis perlu mengembangkan strategi yang menyeimbangkan inovasi dan tujuan serta mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana AI akan mempengaruhi peran di seluruh bisnis mereka. Ini melibatkan mengidentifikasi area di mana AI dapat melengkapi peran manusia untuk memaksimalkan nilai, serta menentukan area di mana program pelatihan dan pengembangan perlu diterapkan untuk membantu tenaga kerja mereka menavigasi cara kerja baru ini. Merangkul pendekatan proaktif terhadap integrasi AI akan menjadi kunci untuk memastikan era produktivitas baru ini melayani ekonomi, pekerja, dan masyarakat secara keseluruhan.

Melihat ke Masa Depan

Seiring AI generatif terus mendorong perubahan tenaga kerja, dampaknya akan dibentuk oleh keputusan yang dibuat oleh para pemimpin bisnis. Untuk mengubah gangguan menjadi peluang, para pemimpin bisnis harus merangkul AI generatif sebagai alat untuk produktivitas sambil menemukan keseimbangan yang tepat antara otomatisasi dan interaksi manusia.

Recommended Article