Alasan Perusahaan Membocorkan Data ke AI dengan Sengaja

April 16, 2024 | by Luna

Mengapa Perusahaan Mencoba Membocorkan Data ke AI dengan Sengaja

Banyak perusahaan ragu untuk mengadopsi artificial intelligence karena branda khawatir mesin AI akan mengungkapkan data properti branda kepada perusahaan lain, termasuk pesaing. Namun, beberapa perusahaan ingin dengan sengaja menyisipkan data branda ke dalam mesin AI sebagai bagian dari membangun brand. Apakah ini peluang bernilai miliaran dolar atau kelemahan fatal lainnya dalam evolusi AI?

Komponen Mesin AI

Mari kita mulai dari awal. Secara sederhana, mesin AI memiliki dua komponen. Komponen pertama adalah database konten yang luas, disebut model bahasa besar (large language model/LLM), yang berisi semua informasi yang dapat ditemukan oleh perusahaan AI. Ini termasuk semua Wikipedia, New York Times, dan konten publik lainnya. (Ada kontroversi serius dan semakin meningkat tentang pelanggaran hak cipta, tetapi itu adalah topik untuk lain waktu.)

Komponen kedua dari mesin AI adalah algoritma yang menggunakan data LLM untuk menyusun respons terhadap pertanyaan. Jika saya meminta mesin AI untuk melengkapi kalimat, “Anjing berlari ke atas,” algoritma memeriksa LLM untuk melihat seberapa sering fragmen ini sudah ada dan kata-kata apa yang biasanya melengkapi kalimat tersebut. Kemudian, mesin AI memberikan kata berikutnya yang paling mungkin secara statistik kepada pengguna. Dalam contoh ini, “bukit” adalah respons yang umum, sedangkan “kaserol” bukan.

Memanfaatkan AI untuk Membangun Brand

Sebuah perusahaan yang mencoba memanfaatkan AI dapat memulainya dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya, perusahaan pakaian dapat bertanya, “Apa tren terbaru dalam alas kaki pria?” Namun, hanya dengan mengajukan pertanyaan ini, mesin AI tahu bahwa perusahaan pakaian sedang mempertimbangkan produk baru dalam kategori tersebut, yang merupakan informasi yang ingin disembunyikan dari pesaingnya.

Penggunaan AI yang jauh lebih berdampak adalah dengan mengunggah sebagian data perusahaan seperti reaksi pelanggan atau riwayat penjualan, lalu meminta mesin AI untuk mencari pola dan membandingkannya dengan informasi lain dalam LLM. Namun, banyak mesin AI menambahkan data perusahaan yang diunggah ke LLM branda sehingga seseorang dari perusahaan lain dengan pertanyaan yang tepat dapat menghasilkan respons yang mengungkapkan data ini. Meskipun sebagian besar perusahaan AI memiliki kebijakan dan perlindungan lainnya untuk mencegah kebocoran data ini, dalam beberapa studi terbaru, 60-75% perusahaan melarang penggunaan AI karena branda khawatir perlindungan ini tidak memadai. (Ada banyak alasan lain mengapa perusahaan ragu, tetapi privasi data secara konsisten menduduki peringkat teratas.)

Memanfaatkan Data Perusahaan dalam Respons AI

Namun, tidak semua perusahaan khawatir tentang privasi data. Selama diskusi yang diselenggarakan oleh NextAccess, sebuah perusahaan konsultan yang memberikan nasihat kepada klien tentang bagaimana AI dapat meningkatkan strategi branda dalam memasarkan produk dan meningkatkan pendapatan, salah satu peserta bertanya tentang bagaimana cara menyisipkan data perusahaan ke dalam LLM dan meningkatkan penggunaan data tersebut dalam algoritma AI yang tersedia untuk umum.

Orang tersebut menjalankan perusahaan konsultan. Jika seseorang mengajukan pertanyaan kepada mesin AI di mana data perusahaannya akan meningkatkan respons, dia ingin agar penanya melihat perusahaannya sebagai sumber kebijaksanaan, dengan harapan dapat menghasilkan keterlibatan klien baru.

Mengoptimalkan Mesin AI

Menempatkan kebijaksanaan dan brand perusahaan di depan pencari informasi bukanlah konsep baru. Optimisasi mesin pencari (search engine optimization/SEO) adalah praktik membuat situs web perusahaan lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari seperti Google sehingga tautan web perusahaan muncul dalam lebih banyak pencarian Google. Praktik ini telah melahirkan industri konsultan dan teknologi yang dapat membantu brand merancang situs web branda agar lebih terlihat oleh alat pemindaian Google. Perusahaan bahkan dapat membayar Google agar tautan web branda muncul di bagian atas halaman untuk pencarian terkait. Penting untuk dicatat bahwa hasil “sponsored” ini jelas ditandai sehingga pengguna internet tahu respons Google mana yang didasarkan pada konten organik dan mana yang didasarkan pada pembayaran perusahaan.

Google telah melatih kita semua untuk mengetahui bahwa hasil dari mesin pencariannya tidak selalu memberikan jawaban yang tepat atau terbaik untuk pertanyaan tersebut. Mengklik beberapa tautan untuk memeriksa situs sumber telah menjadi rutinitas normal yang diharapkan bagi pencari web.

Pengguna mesin AI saat ini memiliki harapan yang berbeda. Branda menganggap bahwa mesin AI memberikan jawaban terbaik yang mungkin. Bahkan kelemahan AI yang diketahui seperti bias dan halusinasi menjadi lebih jarang terjadi dalam mesin <a title=’

Recommended Article