Daftar Isi
OpenAI Umumkan Pemecatan CEO dan Pengangkatan CEO Interim Baru
OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) terkemuka, telah mengumumkan pemecatan CEO-nya, Sam Altman. Keputusan ini diambil setelah dewan direksi menyimpulkan bahwa Altman tidak konsisten jujur dalam komunikasinya dengan mereka. Presiden Perusahaan ini, Greg Brockman, juga mengundurkan diri setelah mendengar berita tersebut. Sebagai gantinya, CTO Mira Murati telah ditunjuk untuk menjadi CEO interim.
Sam Altman telah menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam industri teknologi, terutama dalam pengembangan Artificial Intelligence. Altman telah memimpin perusahaan ini sejak terkenal sebagai pencipta ChatGPT. Ia telah berperan dalam memperjuangkan regulasi Artificial Intelligence dan telah bertemu dengan kepala negara dan tokoh industri terkemuka.
Investasi Microsoft dan Strategi Komersialisasi AI
Dalam beberapa tahun terakhir, Perusahaan ini telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Mereka telah menjauh dari akar nirlaba mereka untuk mengkomersialkan teknologi Artificial Intelligence-nya. Kabarnya, Microsoft telah menginvestasikan $13 miliar dalam perusahaan ini dan mengintegrasikan teknologinya ke dalam Azure dan 365.
ChatGPT, sebagai salah satu produk unggulan, telah menjadi sensasi dalam semalam sejak dirilis ke publik hampir setahun yang lalu. Dalam waktu tiga bulan, aplikasi ini menjangkau 100 juta pengguna aktif bulanan. ChatGPT juga telah berkembang menjadi multimodal, mampu menerima dan menghasilkan teks, video, dan audio. versi premium dan enterprise berbayar juga telah diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Misi OpenAI: Menghadapi Tantangan Regulasi dan Pertumbuhan
Meskipun belum ada rincian lebih lanjut tentang pemecatan Sam Altman, mereka menegaskan bahwa dewan tetap sepenuhnya berkomitmen untuk memajukan misi perusahaan. Mereka juga menyatakan keyakinan penuh pada kemampuan Mira Murati untuk memimpin perusahaan tersebut selama masa transisi ini.
Dewan direksi terdiri dari ilmuwan kepala Ilya Sutskever, CEO Quora Adam D’Angelo, pengusaha teknologi Tasha McCauley, dan Helen Toner dari Georgetown Center for Security and Emerging Technology. Mereka adalah individu-individu yang independen dan tidak memiliki kepemilikan saham dalam perusahaan.
Sejak didirikan pada tahun 2015, Perusahaan ini tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa kecerdasan buatan memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia. Meskipun perusahaan ini mengalami restrukturisasi dan pertumbuhan yang pesat, tanggung jawab utama dewan direksi adalah memajukan misi perusahaan dan mempertahankan prinsip-prinsip Piagamnya.