Daftar Isi
OpenAI Buka Program Residensi Berbayar Tinggi untuk Autodidak
OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, telah mengumumkan program residensi berbayar tinggi yang ditujukan untuk mencari peneliti dan insinyur luar biasa dari berbagai bidang. Program ini bertujuan untuk mengajarkan keterampilan dan pengetahuan kritis kepada peserta agar mereka dapat memulai karir di bidang kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin. Residensi berlangsung selama enam bulan dan menawarkan gaji sebesar $210.000, ditambah tunjangan. OpenAI juga menyatakan bahwa mereka akan mensponsori penduduk untuk imigrasi tergantung pada keadaan unik mereka. Mereka mencari individu dengan latar belakang pendidikan yang beragam, termasuk autodidak. Tidak ada tanggal mulai yang ditentukan, karena OpenAI akan merekrut secara berkelanjutan. Para peserta akan bekerja di markas OpenAI di San Francisco.
Meta Bentuk Operasi Khusus untuk Melacak Berita Palsu Hamas
Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, telah membentuk pusat operasi khusus untuk melacak dan menghapus berita palsu terkait konflik antara Israel dan Hamas. Pusat operasi ini diisi dengan para ahli yang fasih dalam bahasa Ibrani dan Arab, dengan tujuan untuk lebih cepat menghapus postingan yang salah dan melanggar pedoman komunitas perusahaan. Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, Meta mengklaim telah menghapus atau menandai sebagai mengganggu hampir 800.000 konten dalam bahasa Ibrani dan Arab selama tiga hari. Jumlah ini tujuh kali lipat lebih tinggi dari rata-rata harian dua bulan sebelumnya. Meta juga mengatakan bahwa mereka telah menghapus aktivitas yang terkait dengan operasi pengaruh tersembunyi yang dikaitkan dengan Hamas pada tahun 2021. Perusahaan ini bekerja dengan pihak ketiga di wilayah konflik untuk memeriksa kebenaran informasi. Komisioner Uni Eropa, Thierry Breton, juga telah memperingatkan Elon Musk untuk membersihkan berita palsu terkait Hamas di platform Twitter dalam waktu 24 jam.
LinkedIn Luncurkan Alat AI Baru untuk Peningkatan Rekrutmen
LinkedIn, platform media sosial untuk profesional bisnis, telah meluncurkan alat AI baru yang dirancang untuk meningkatkan proses rekrutmen. Fitur AI yang disebut Recruiter 2024 membantu perusahaan dalam menemukan kandidat pekerjaan yang berkualifikasi dengan lebih cepat. LinkedIn mengklaim bahwa alat ini akan membantu para perekrut mengurangi waktu pencarian, email, dan pesan tindak lanjut hanya untuk menemukan kandidat ideal. Dengan menggunakan bahasa alami, seorang perekrut dapat memberi tahu AI tentang kriteria pencarian mereka, misalnya, bahwa mereka ingin merekrut seorang pemimpin pemasaran pertumbuhan senior. Recruiter 2024 dapat menyimpulkan orang-orang berkualitas lebih tinggi dari berbagai kandidat, tidak hanya fokus pada orang-orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan terkenal. Selain itu, LinkedIn juga telah menambahkan pelatihan berbantuan AI ke layanan populer mereka, LinkedIn Learning.
Deloitte Gunakan Platform SAP untuk Solusi AI Generatif
Deloitte, perusahaan konsultan global, akan menggunakan SAP Business Technology Platform untuk membangun dan menghadirkan solusi AI generatif kepada kliennya. Hal ini memungkinkan staf transformasi bisnis Deloitte untuk merancang, menerapkan, dan menjalankan kasus penggunaan yang dioptimalkan untuk cloud pada platform ERP perusahaan klien mereka. Deloitte juga berencana untuk menggunakan Joule, asisten AI generatif SAP, sebagai bagian dari solusi mereka di berbagai industri dan lini bisnis. Pada awal tahun ini, Deloitte telah memperkenalkan praktik AI generatif, yang menawarkan layanan AI yang disesuaikan untuk kliennya. Perusahaan ini telah berinvestasi sebesar $2 miliar dalam pembelajaran dan pengembangan teknologi bagi karyawannya di bidang-bidang kunci, termasuk AI. Mereka juga telah melatih 120.000 karyawan untuk menjadi terampil dalam AI.