The New York Times Mengajukan Gugatan Terhadap OpenAI dan Microsoft

January 1, 2024 | by Luna

The New York Times Menuntut OpenAI dan Microsoft atas Pelanggaran Hak Cipta

The New York Times, salah satu publikasi berita terkemuka di dunia, telah mengajukan gugatan terhadap OpenAI dan Microsoft atas pelanggaran hak cipta. Gugatan ini didasarkan pada penggunaan chatbot yang dilatih dengan jutaan artikel dari The Times dan memberikan kutipan yang hampir sama persis kepada pengguna. Chatbot tersebut, yang dikenal sebagai ChatGPT oleh OpenAI dan Bing Chat yang kemudian berganti nama menjadi Copilot oleh Microsoft, sekarang bersaing dengan The Times dalam memberikan informasi kepada pengguna.

Selain pelanggaran hak cipta, The Times juga mengklaim bahwa Bing Chat memberikan atribusi informasi yang tidak benar kepada The Times, yang dikenal sebagai halusinasi. Gugatan tersebut menyatakan bahwa para terdakwa berusaha memanfaatkan investasi besar The Times dalam jurnalisme dan menggunakan konten The Times tanpa membayar untuk menciptakan produk yang menggantikan The Times dan mencuri audiensnya.

Microsoft adalah mitra strategis OpenAI dan telah menginvestasikan $13 miliar dalam perusahaan tersebut. Menurut gugatan tersebut, Microsoft akan memiliki 49% saham OpenAI setelah investasinya terbayar. Gugatan ini juga mengungkapkan bahwa GPT-4, versi terbaru dari teknologi chatbot yang digunakan, memiliki triliun parameter, jumlah yang jauh lebih besar daripada versi sebelumnya. GPT-2, yang digunakan sebelumnya, memiliki miliaran parameter, yang sendiri sudah 10 kali lebih besar daripada GPT.

The Times menuntut ganti rugi biliaran dolar berupa ganti rugi hukum dan aktual. Mereka berpendapat bahwa mereka menyediakan informasi yang dapat dipercaya dalam ekosistem informasi yang rusak dan dipenuhi dengan sumber yang tidak dapat diandalkan. Gugatan ini diajukan setelah The Times gagal mencapai kesepakatan dengan OpenAI dan Microsoft setelah berbagai pembicaraan yang dimulai pada bulan April.

Selain mengajukan gugatan, The Times juga mengumumkan bahwa mereka telah mempekerjakan direktur editorial inisiatif AI untuk menetapkan protokol penggunaan teknologi tersebut di ruang berita mereka. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh industri berita dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.

Recommended Article