Revolusi AI dalam Sektor Ekonomi

January 7, 2025 | by Luna

Perubahan AI pada Sektor Ekonomi

Artificial intelligence (AI) telah mengubah hampir setiap sektor ekonomi. AI mendukung teknologi-teknologi baru seperti robotika, Internet of Things (IoT), big data, dan Generative AI seperti ChatGPT dan generator seni AI. Sekitar 44% perusahaan serius mempertimbangkan investasi dalam AI. Pada tahun 2021, penemu IBM menerima 2.300 paten terkait AI, menunjukkan dampak signifikan AI pada masa depan. Pertanyaannya adalah, bagaimana AI akan mengubah dunia?

Sejarah dan Perkembangan AI

Secara historis, AI telah berkembang pesat sejak tahun 1951 ketika Christopher Strachey menciptakan program catur di Universitas Manchester yang dapat menyelesaikan seluruh permainan. Selama dekade terakhir, AI telah berkembang pesat, dengan aplikasi mulai dari pengurutan RNA untuk vaksin hingga pemodelan ucapan manusia menggunakan algoritma dan model. Peneliti di Future of Humanity Institute di Universitas Oxford menerbitkan survei, “Kapan AI Akan Melebihi Kinerja Manusia?” Survei tersebut menemukan bahwa sebagian besar responden mengharapkan mesin menulis esai sekolah pada tahun 2026, truk tanpa pengemudi menggantikan pengemudi pada tahun 2027, dan mengungguli manusia dalam posisi ritel pada tahun 2031. Pada tahun 2030, ekonomi global dapat memperoleh hingga $15,7 triliun dengan memanfaatkan AI.

Pengaruh AI pada Industri

AI modern, khususnya “narrow AI,” telah mempengaruhi banyak industri melalui model berbasis data. David Vandegrift, co-founder dan CTO 4Degrees, menyatakan, “Saya pikir siapa pun yang membuat asumsi tentang kemampuan perangkat lunak cerdas yang mencapai batas tertentu adalah keliru.” Perusahaan besar seperti Google, Amazon, Microsoft, dan Apple menginvestasikan miliaran dalam AI dan otomatisasi setiap tahun. Universitas mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum branda, dan Departemen Pertahanan AS meningkatkan kemampuan AI-nya. Meskipun beberapa sektor baru mengenal AI, yang lain telah menerimanya, tetapi semuanya masih memiliki jalan panjang.

Kendaraan Otonom dan Transportasi

Kendaraan otonom diharapkan menjadi moda transportasi umum meskipun ada kekurangan saat ini. Taksi otonom diharapkan tersedia di Tokyo pada musim semi 2023. Waymo telah mengembangkan kendaraan otonom sejak 2010 dan mulai mengujinya di jalan umum pada 2018, tetapi produksi massal belum dimulai. AI juga digunakan untuk memprediksi penundaan perjalanan, terutama dalam transportasi udara, yang telah merugikan AS sebesar $32,9 miliar karena penundaan. AI dapat memprediksi penundaan penerbangan sebelumnya, serta penundaan untuk mobil, bus, dan truk.

Revolusi AI di Sektor Kesehatan

Di sektor kesehatan, AI telah merevolusi interaksi manusia dengan layanan medis. AI dapat mendeteksi dan memantau penyakit lebih efisien menggunakan big data. Deep learning AI dapat mendeteksi penyakit lebih cepat, membuat rencana perawatan khusus, dan mengotomatisasi proses seperti penemuan obat. Pengiriman layanan kesehatan dapat ditingkatkan, keamanan ditingkatkan, dan biaya dikurangi.

AI dalam Pendidikan

AI juga telah mengubah metode belajar dan mengajar, terus-menerus mendefinisikan ulang cara orang belajar. Konten otomatis memungkinkan pengguna mengakses informasi dalam berbagai format secara efisien. Machine learning dan jaringan saraf dapat membantu siswa belajar dan mendeteksi plagiarisme. AI dapat membuat pembelajaran lebih personal dan relevan untuk setiap siswa.

AI dalam Jurnalisme

Industri jurnalisme semakin menggunakan AI. Misalnya, Automated Insights, yang dikembangkan oleh The Associated Press, menghasilkan ribuan laporan pendapatan. Sebelumnya, menulis dokumen mungkin memakan waktu tiga hingga empat jam, tetapi sekarang orang yang terampil mungkin hanya membutuhkan 15 hingga 20 menit untuk membaca dan mengedit artikel yang dihasilkan AI. Negara-negara seperti China, Jepang, India, dan Kuwait telah memperkenalkan pembawa berita yang dihasilkan AI, lebih meningkatkan industri penyiaran. AI juga digunakan untuk meniru seni, menimbulkan masalah tentang kompensasi dan plagiarisme.

Potensi dan Tantangan AI

AI memiliki potensi revolusioner di berbagai industri. Secara umum, AI dapat dibagi menjadi dua kategori: otomatisasi dan augmentasi. Otomatisasi menghilangkan kebutuhan akan tenaga kerja manusia, sementara augmentasi meningkatkan kecerdasan dan kinerja manusia. Orang-orang menemukan cara inovatif untuk memanfaatkan AI di tempat kerja. Namun, AI harus bekerja dengan manusia untuk benar-benar meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis. Misalnya, artikel yang ditulis oleh Generative AI masih memerlukan modifikasi manusia.

Masalah Halusinasi AI

Salah satu masalah yang paling mengkhawatirkan adalah halusinasi AI, di mana alat AI menghasilkan output yang masuk akal tetapi faktual tidak akurat atau tidak terkait. Laporan CNN mengungkapkan bahwa koreksi harus dikeluarkan untuk puluhan cerita yang dihasilkan AI, termasuk suntingan substansial. Ini menyoroti pentingnya pengawasan manusia dalam AI. Manfaat menggunakan alat AI bisa hilang jika data yang disediakan oleh AI dalam pembukuan salah atau jika berita yang diposting online tanpa pengawasan manusia mengandung kesalahan faktual. Bisnis dan individu perlu mempertimbangkan pro dan kontra sebelum menerapkan AI. Namun, tampaknya tidak ada akhir dari kemungkinan AI, dan para pemimpin di berbagai industri dengan bijak mempertimbangkan bagaimana AI mempengaruhi dan menantang bisnis branda serta bagaimana branda dapat menemukan dan mengatasi tantangan ini di industri branda.

 

Recommended Article