Pertumbuhan Konstruksi Melambat Akibat Tantangan Ekonomi

April 26, 2025 | by Luna

Prediksi Pertumbuhan Industri Konstruksi 2024-2025

Industri konstruksi, setelah mencatat kinerja luar biasa pada tahun 2023, diprediksi akan memasuki periode pertumbuhan yang lebih moderat dalam beberapa tahun mendatang. Setelah peningkatan signifikan sebesar 20% tahun lalu, pengeluaran bangunan nonresidensial diperkirakan hanya naik 4% pada 2024 dan melambat menjadi sedikit di atas 1% pada 2025. Fasilitas komersial diproyeksikan stagnan, sementara konstruksi manufaktur tumbuh hampir 10% sebelum stabil pada 2025. Sementara itu, konstruksi institusional diperkirakan akan tetap tumbuh satu digit menengah. Data ini berasal dari AIA Consensus Construction Forecast, laporan resmi yang merangkum prediksi para ahli konstruksi di seluruh Amerika Serikat.

Faktor Pendukung dan Tantangan Ekonomi

Kinerja sektor konstruksi sebelumnya sangat kuat. Setelah rebound hampir 12% pada 2022, pertumbuhan melonjak menjadi 22% pada 2023. Kontribusi terbesar berasal dari konstruksi manufaktur yang menyumbang hampir 30% dari total pengeluaran nonresidensial. Selain itu, sektor komersial juga positif: kantor naik 8%, ritel dan komersial lain 7%, serta hotel 21%. Institusional pun ikut tumbuh, dengan pengeluaran kesehatan dan pendidikan naik sekitar 13%. Bahkan fasilitas keagamaan dan keselamatan publik mencatat pertumbuhan dua digit.

Beberapa regulasi federal mendukung tren ini. CHIPS and Science Act (Agustus 2022) meningkatkan investasi manufaktur berteknologi tinggi. Inflation Adjustment Act mendorong elektrifikasi dan pembangunan hemat energi. Selain itu, Infrastructure Investment and Jobs Act (November 2021) memberi dana untuk infrastruktur tradisional, yang secara tidak langsung memperkuat sektor konstruksi. Kebijakan ini bahkan berkaitan dengan adopsi teknologi AI dalam manajemen proyek.

Proyeksi & Kondisi Bisnis Arsitektur

Meski ada dukungan federal, proyeksi menunjukkan perlambatan pada fasilitas komersial. Faktor utama antara lain: kredit lebih ketat, biaya input tinggi, penurunan nilai properti, serta pergeseran permintaan pasar. Data ConstructConnect mencatat, awal pembangunan nonresidensial hanya naik 2% dalam 11 bulan pertama 2023. Bahkan, permulaan komersial turun 1% dengan penurunan dua digit di sektor ritel dan pergudangan. Sebaliknya, hotel tumbuh 20% dan sektor institusional naik 10%, terutama pendidikan (+20%).

Perusahaan arsitektur juga menghadapi penurunan kinerja. Indeks Penagihan Arsitektur (ABI) AIA turun tujuh bulan berturut-turut hingga November 2023, menunjukkan backlog proyek berkurang dari 7,2 bulan (awal 2022) menjadi 6,5 bulan (Q3 2023). Kondisi ini membuat prospek jangka pendek lebih hati-hati. Meski begitu, sektor institusional relatif lebih tahan karena ditopang pendanaan pemerintah dan filantropi, serta faktor demografis seperti peningkatan populasi lansia yang mendorong kebutuhan fasilitas kesehatan.

Panelis AIA Consensus Construction Forecast memprediksi fasilitas pendidikan dan kesehatan—sekitar 60% dari pengeluaran institusional—akan terus tumbuh stabil, masing-masing 6% (2024) dan 4% (2025). Layanan kesehatan khususnya diperkirakan naik rata-rata 3,5% per tahun, melanjutkan tren positif bahkan setelah pandemi. Tren ini juga sejalan dengan pemanfaatan AI untuk mempercepat desain arsitektur dan manajemen proyek konstruksi.

Recommended Article