Daftar Isi
Panduan Belanja Sosial untuk Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Omnichannel pada tahun 2023 membutuhkan implementasi saluran yang lebih luas daripada sebelumnya, termasuk dalam layanan pelanggan, penjualan, dan pemasaran. Selain saluran tradisional, merek sekarang mengubah kehadiran media sosial mereka menjadi jendela toko baru. Dengan semakin banyak merek yang memasarkan dan menjual produk melalui media sosial, strategi belanja sosial harus menjadi pertimbangan utama pada tahun 2023. Panduan ini akan menjelaskan secara detail tentang belanja sosial dan memberikan contoh merek yang telah berhasil dalam saluran kontak pelanggan ini. Panduan ini juga akan membahas perbedaan antara platform sosial dan menilai pandangan pelanggan tentang penambahan baru ini dalam penawaran omnichannel secara keseluruhan.
Belanja sosial adalah cara bagi pelanggan untuk berinteraksi dengan merek melalui media sosial. Daripada mengarahkan pelanggan ke situs atau toko, belanja sosial membawa perdagangan ke pelanggan di media sosial. Dengan sekitar 58 persen populasi dunia aktif di media sosial pada tahun 2022, peluang untuk memasarkan dan menjual produk langsung di platform media sosial sangat besar. Pada tahun 2021, produk dan layanan senilai 37 miliar dolar AS dibeli melalui media sosial di Amerika Serikat, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 80 miliar dolar AS pada tahun 2025. Belanja sosial merupakan saluran yang akan terus ada, meskipun tidak menggantikan saluran tradisional.
Contoh Belanja Sosial
Salah satu contoh belanja sosial yang sukses adalah pendekatan belanja langsung yang digunakan oleh Mallows Beauty. Merek ini mempromosikan dan menjual produk kepada pelanggan melalui siaran langsung TikTok, bekerja sama dengan influencer. Dengan streaming gratis di media sosial dan banyaknya pengguna yang tersedia, belanja sosial menawarkan opsi baru yang revolusioner dalam penawaran omnichannel.
Keuntungan Belanja Sosial
Keuntungan belanja sosial termasuk transisi yang mulus antara penjelajahan sosial dan belanja. Merek seperti CLUSE telah berhasil menciptakan postingan sosial yang mencerminkan apa yang diharapkan pelanggan lihat di umpan sosial mereka. Merek ini memamerkan produk mereka tanpa memaksa pelanggan, sambil menyediakan tautan cepat dan mudah untuk membeli produk yang terlihat dalam postingan tersebut.
Bukti sosial juga merupakan keuntungan belanja sosial. Dengan banyaknya pengguna media sosial yang berinteraksi dengan merek melalui pesan, tag, komentar, dan suka, merek dapat memperoleh wawasan dan umpan balik pelanggan yang berharga. Merek seperti Dollar Shave Club membagikan ulasan positif dan postingan sosial pelanggan untuk menunjukkan kepuasan pelanggan dan menciptakan rasa komunitas.
Banyak merek bersemangat untuk terlibat dalam belanja sosial dan meningkatkan penawaran media sosial mereka. Platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook menawarkan berbagai kesempatan untuk belanja sosial. Setiap platform memiliki pengalaman pembelian yang berbeda, dan merek harus mempertimbangkan karakteristik unik dari setiap platform tersebut.
Dalam Twitter, postingan sosial sebaiknya singkat dan padat. Merek dapat memasarkan produk hingga 50 di “Toko Twitter” mereka, tetapi pelanggan harus meninggalkan Twitter untuk membeli produk.
Instagram menawarkan tingkat interaktivitas yang tinggi, dengan merek dapat menandai produk dalam cerita atau reel mereka yang dapat langsung dibeli oleh pelanggan.
Facebook adalah platform yang serbaguna untuk pemasaran. Merek dapat menggunakan Meta Pay, fungsionalitas pembayaran sendiri di Facebook. Namun, merek harus bersaing dengan pasar yang aktif di Facebook Marketplace.
Dengan panduan ini, diharapkan merek dapat memahami dan mengembangkan strategi belanja sosial yang efektif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan penjualan mereka.