Sorotan utama acara All Access CX EMEA
Sorotan utama dari acara All Access CX EMEA oleh CX Network adalah alat, teknologi, dan strategi yang dapat digunakan oleh organisasi dalam menghadapi pengalaman pelanggan digital. Acara ini membahas berbagai topik, mulai dari omnichannel dan augmented reality (AR) hingga keberlanjutan dan citra merek. Dalam acara ini, dua sesi menampilkan pandangan dari dua merek pakaian internasional, H&M dan Boden.
Dominik Olejko, manajer wawasan pelanggan strategis dan keterlibatan Eropa Timur di H&M, berbicara tentang pentingnya ai dalam era perdagangan yang terpadu. Ia menjelaskan bahwa pengalaman pelanggan digital dan fisik harus difokuskan pada memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang tepat dan harga yang sesuai. Selain itu, mengurangi gesekan dalam perjalanan pelanggan juga penting. Olejko menekankan bahwa kesenangan adalah kunci untuk memupuk loyalitas pelanggan. Ia juga membahas tentang gamifikasi dan augmented reality (AR) sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
Sesi lainnya melibatkan Ben Dreyer, direktur strategi, keberlanjutan, dan operasi di Boden. Dreyer membahas tentang masalah keberlanjutan dalam industri fashion dan memberikan saran praktis bagi perusahaan yang ingin meningkatkan dampak lingkungan mereka. Ia menekankan bahwa memulai keberlanjutan tidak harus sempurna dan merekomendasikan untuk memulainya dengan mengurangi jejak karbon dan kemasan. Dreyer juga menunjukkan manfaat pengurangan jejak karbon dalam menghemat biaya perusahaan. Ia mengatakan bahwa komunikasi eksternal yang kuat tentang keberhasilan keberlanjutan dan kemajuan yang jujur sangat penting. Dreyer juga membahas tentang inisiatif keberlanjutan Boden, seperti program Care: Repair: Rewear, yang memungkinkan pelanggan untuk mengirim kembali barang rusak atau sudah dipakai untuk diperbaiki dengan biaya rendah atau tanpa biaya.
Dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan digital dan mencapai keberlanjutan, merek-merek fashion terkemuka ini memberikan wawasan berharga yang dapat diadopsi oleh organisasi lainnya.