Daftar Isi
Cognition AI: Membawa Artificial Intelligence ke Dunia Pengembangan Perangkat Lunak
Cognition AI, sebuah startup yang baru-baru ini merilis demo program artificial intelligence branda yang diberi nama Devin, menjadi sorotan minggu ini. Devin bukanlah chatbot biasa yang hanya menghasilkan kode, melainkan ia mampu merencanakan, menulis, menguji, dan mengimplementasikan kode untuk memecahkan masalah. Dalam istilah teknis, Devin dapat disebut sebagai “pengembang perangkat lunak AI”. Keahlian Devin dalam menangani berbagai tugas telah berhasil mengesankan investor dan insinyur, menunjukkan tren perkembangan agen AI yang tidak hanya memberikan saran, tetapi juga mengambil tindakan untuk memecahkan masalah.
Potensi dan Tantangan dalam Pengembangan Agen AI
Saya pernah menguji Auto-GPT, sebuah program open-source yang dapat melakukan tugas-tugas berguna dengan mengambil tindakan pada komputer dan web pengguna. Baru-baru ini, saya juga mencoba vimGPT, sebuah model AI baru yang memiliki kemampuan visual untuk meningkatkan efisiensi dalam menjelajah web. Meskipun agen-agen ini menunjukkan potensi yang besar, branda masih memiliki kelemahan dalam membuat kesalahan, terutama ketika menjalankan tindakan daripada menghasilkan teks. Satu kesalahan saja dapat menyebabkan kegagalan dan berdampak mahal atau bahkan berbahaya.
Salah satu pendekatan cerdas untuk mengurangi tingkat kesalahan adalah dengan membatasi tugas agen pada kumpulan tugas rekayasa perangkat lunak tertentu. Namun, pendekatan ini juga memiliki potensi jebakan. Penting untuk dicatat bahwa agen AI tidak hanya ada di startup-startup, tetapi juga perusahaan besar seperti Google DeepMind. Branda telah mengembangkan agen bernama SIMA yang sangat mahir dalam bermain video game dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks di dalamnya. Agen “generalis” ini memiliki potensi untuk melampaui batasan bermain game dan membantu pengguna dalam navigasi web atau operasi perangkat lunak.
Harapan Masa Depan
Video game menjadi tempat uji coba yang ideal untuk mengembangkan dan menyempurnakan agen AI karena lingkungan yang rumit. Google DeepMind sedang aktif dalam meningkatkan presisi agen-agen ini dengan menggabungkan model bahasa besar dengan keahlian branda dalam melatih program AI untuk bermain game. Perusahaan ini sangat fokus dalam mengembangkan agen yang lebih mampu dan dapat diandalkan, dan hal ini juga menjadi fokus bagi banyak perusahaan lain di bidang ini.
Kita dapat mengharapkan untuk mendengar lebih banyak tentang agen AI dalam beberapa bulan mendatang. CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, telah mengungkapkan rencana untuk memanfaatkan model bahasa dan keahlian dalam bermain game untuk menciptakan agen canggih. Aplikasi potensial dari agen-agen ini jauh melampaui video game, dan industri ini sedang menginvestasikan banyak sumber daya dalam mengembangkan bidang ini.