Evolusi Chatbot: Dari ELIZA ke AI Canggih

July 25, 2025 | by Luna

Chatbot Futuristik: Mengungkap Potensi dan Tantangan

Pengungkapan terbaru dari Facebook mengenai chatbot futuristik yang dilatih menggunakan 1,5 miliar postingan Reddit untuk meningkatkan empati telah memicu rasa ingin tahu tentang kemampuan program komputer dalam berinteraksi secara alami dengan manusia. Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan tentang arah dan potensi masa depan chatbot. Dikenal sebagai asisten virtual atau chatbot, sistem dialog bahasa alami ini merupakan segmen artificial intelligence yang menarik dengan sejarah yang kaya. Namun, menciptakan chatbot yang efektif menghadirkan berbagai tantangan.

Sejarah dan Evolusi Chatbot

Konsep komputer yang dapat berpikir seperti manusia pertama kali diusulkan oleh Alan Turing pada tahun 1950. Ia menyatakan bahwa jika respons komputer tidak dapat dibedakan dari respons manusia, maka komputer tersebut dapat dianggap mampu berpikir. Ide ini, yang dikenal sebagai Tes Turing, menyoroti pentingnya jenis pertanyaan dalam menentukan keberhasilan bot. Pada tahun 1960-an, Joseph Weizenbaum memperkenalkan ELIZA, sebuah bot psikoterapis yang dengan cerdik mengubah ulang masukan pengguna menggunakan aturan yang telah ditentukan. Meskipun mampu meniru percakapan, ELIZA tidak memiliki kecerdasan yang benar-benar mirip manusia dan tidak dapat memahami arti kata atau sinonim.

Inovasi dan Masa Depan Chatbot

Pengenalan Siri ke iPhone oleh Steve Jobs pada tahun 2011 membawa chatbot ke mata publik. Siri memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas seperti mengatur alarm melalui perintah suara, menggabungkan teknologi bot dengan interaksi suara di smartphone. Inovasi ini memicu persaingan di antara perusahaan teknologi untuk mengembangkan asisten virtual yang dikendalikan suara branda sendiri, yang mengarah pada munculnya Cortana dari Microsoft, Bixby dari Samsung, Alexa dari Amazon, dan Google Now.

Teknologi Terkini dan Potensi Masa Depan

Saat ini, membuat chatbot lebih mudah diakses daripada sebelumnya, dengan platform seperti Google, Microsoft, dan Amazon menawarkan alat gratis untuk memulai. Industri ini bergerak menjauh dari aturan yang dibuat secara manual, memanfaatkan machine learning untuk mengenali pola dari frasa contoh. Kemajuan terbaru dalam pembelajaran mendalam untuk pemrosesan bahasa alami telah merevolusi kemampuan chatbot. Word embeddings, yang diperkenalkan oleh Yoshua Bengio pada tahun 2003, menetapkan vektor untuk kata-kata dalam ruang multi-dimensi, memungkinkan perhitungan jarak kata dan probabilitas niat pengguna.

Chatbot dan Machine Learning

Berdasarkan word embeddings, teknologi BERT, yang dikembangkan pada tahun 2018, memungkinkan perhitungan vektor kata dengan mempertimbangkan seluruh kalimat, membedakan antara arti kata yang berbeda seperti “bank.” BERT memungkinkan pembuatan vektor kalimat, meningkatkan pemahaman chatbot. Perangkat lunak sistem dialog saat ini memungkinkan pelatihan model dengan ucapan contoh dan definisi manual perilaku yang diinginkan berdasarkan masukan pengguna. Masa depan chatbot terletak pada pemanfaatan machine learning untuk meningkatkan kemampuan branda secara komprehensif. Para peneliti sedang menjelajahi ide-ide inovatif untuk memajukan teknologi chatbot, meskipun kelayakan komersial mungkin memerlukan waktu. Seiring bidang ini menjadi lebih terdemokratisasi dan dapat diakses oleh non-programmer, kemajuan yang menarik diantisipasi dalam dekade mendatang.

Recommended Article