Balet “Mere Mortals”: Menggambarkan Kompleksitas Manusia di Era AI

January 26, 2024 | by Luna

Balet Baru “Mere Mortals”

Balet baru yang berjudul “Mere Mortals” menghadirkan kisah ulang mitos Pandora dengan sentuhan modern. Dalam pertunjukan ini, Pandora mewakili manusia baru yang memiliki kemampuan canggih, sementara artificial intelligence melarikan diri dan tidak bisa dikendalikan. Balet ini dipentaskan oleh San Francisco Ballet, yang berlokasi dekat dengan Silicon Valley, pusat teknologi global. Dalam koreografi yang dipimpin oleh Aszure Barton, penonton akan disuguhkan dengan gerakan yang bervariasi, dari presisi hingga lembut, yang menggambarkan kompleksitas mesin dan kepekaan manusia. Musik untuk pertunjukan ini digubah oleh Floating Points, seorang DJ dan produser musik asal Inggris, sementara visualnya diproduksi oleh seniman multimedia Pablo Barquín dan Anna Diaz. “Mere Mortals” mengeksplorasi isu-isu dan perasaan yang rumit seputar perkembangan artificial intelligence, sambil memberikan pengalaman yang mendalam bagi penonton.

Respons terhadap Perkembangan Artificial Intelligence

Balet “Mere Mortals” merupakan respons terhadap perkembangan artificial intelligence yang semakin pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, artificial intelligence telah menjadi topik yang kontroversial dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang antusias dengan potensi artificial intelligence, namun ada juga yang khawatir bahwa teknologi ini akan mengubah kreativitas manusia atau bahkan mencuri pekerjaan. Dalam balet ini, penonton tidak akan mendapatkan jawaban pasti tentang manfaat atau risiko dari artificial intelligence. Sebaliknya, branda akan diajak untuk merenungkan isu-isu ini melalui karakter-karakter dalam pertunjukan yang memiliki sikap yang beragam terhadap teknologi baru ini. Balet “Mere Mortals” mengajak penonton untuk merangkul ketidakjelasan dan menjelajahi ruang yang tidak diketahui.

Koreografer Aszure Barton

Koreografer Aszure Barton awalnya ragu untuk mengadaptasi kisah Pandora ke dalam balet ini. Namun, setelah mempertimbangkan kemungkinan interpretasi mitos kuno ini dalam konteks teknologi modern, Barton menjadi bersemangat dengan proyek ini. Dalam balet “Mere Mortals”, Pandora tidak hanya mewakili kejahatan dan penderitaan, tetapi juga kemajuan dan pembelajaran. Balet ini menampilkan penari pria dan wanita yang menggambarkan kompleksitas manusia yang memiliki keterampilan canggih. Dengan kombinasi gerakan yang sensual dan musik yang menggugah, “Mere Mortals” menciptakan pengalaman yang tidak terduga bagi penonton. Visual yang diproduksi oleh Pablo Barquín dan Anna Diaz juga memberikan stimulasi yang mendalam bagi indera penonton.

Karya Seni yang Menggambarkan Kompleksitas dan Perasaan Manusia dalam Era Artificial Intelligence

Balet “Mere Mortals” adalah sebuah karya seni yang menggabungkan tari, musik, dan visual untuk menggambarkan kompleksitas dan perasaan manusia dalam era perkembangan artificial intelligence. Dalam pertunjukan ini, penonton akan diajak untuk merenungkan isu-isu yang rumit seputar teknologi ini. Dengan gerakan yang bervariasi dan musik yang menggugah, balet ini menciptakan pengalaman yang tidak terduga bagi penonton. Dalam era di mana artificial intelligence terus berkembang, “Mere Mortals” mengajak kita untuk merangkul ketidakjelasan dan menjelajahi ruang yang tidak diketahui.

Recommended Article