Ancaman Teknologi AI Untuk iPhone

February 16, 2024 | by Luna

Serangan Baru AI pada iPhone

Serangan baru yang berbahaya telah ditemukan pada iPhone yang dapat mencuri data face recognition pengguna yang menggunkan teknologi AI. Meskipun iPhone dianggap lebih aman daripada perangkat Android, laporan terbaru mengungkapkan bahwa trojan berbahaya telah mengumpulkan data face recognition, dokumen identitas, dan mengintersep pesan SMS pengguna. Meskipun ini adalah kejadian langka, serangan ini menunjukkan bahwa iPhone juga rentan terhadap serangan siber.

Ancaman Deepfake

Trojan ini dirancang untuk mencuri tangkapan wajah dari perangkat iPhone dan menggunakan layanan penggantian wajah yang didukung oleh artificial intelligence (AI) untuk membuat deepfake. Selain itu, pesan SMS yang diintersep digunakan untuk mendapatkan akses tidak sah ke akun perbankan pengguna. Serangan ini terutama terjadi di wilayah Asia-Pasifik dan merupakan teknik pencurian uang baru yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Teknik Serangan

Para peretas menggunakan berbagai teknik, termasuk memanfaatkan TestFlight Apple dan rekayasa sosial, untuk memasang malware pada perangkat pengguna. Branda menggunakan aplikasi pesan populer dan halaman web palsu untuk memancing pengguna agar menginstal aplikasi yang tampak resmi. Ini mengumpulkan informasi dari pengguna dan perangkat branda.

7 Strategi Penggunaan Generative AI dalam Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Keamanan Data Pribadi

Meskipun serangan ini masih terbatas, ini menjadi peringatan bagi pengguna iPhone untuk tetap waspada terhadap serangan siber. Penting bagi pengguna untuk tidak menginstal aplikasi atau mengklik tautan yang mencurigakan, bahkan jika tampak resmi. Keamanan data pribadi harus menjadi prioritas utama bagi pengguna iPhone dan Android.

Ancaman Teknologi Deepfake

Apple telah dikonfirmasi untuk memberikan komentar mengenai laporan ini. Ancaman dari teknologi deepfake semakin meningkat, dan ini menunjukkan bahwa AI dapat digunakan untuk tujuan jahat. Keamanan siber akan terus menjadi isu yang mendesak di masa depan, dan pengguna perlu meningkatkan kesadaran branda terhadap serangan yang mungkin terjadi.

 

Recommended Article