AI Menawarkan Solusi untuk Krisis Rekonsiliasi Keuangan Perdagangan

August 25, 2025 | by Luna

AI sebagai Solusi untuk Volatilitas Pasar yang Tak Terduga

Di tengah volatilitas pasar dan tarif yang tidak terduga, sistem tradisional kewalahan, namun AI hadir dengan pengenalan pola dan kemampuan beradaptasi yang dibutuhkan. Ketidakpastian yang tak henti-hentinya, seperti kenaikan tarif mendadak dan penurunan mata uang yang tak terduga, membuat sistem rekonsiliasi tradisional kesulitan mengikuti perubahan. Eddie Wen dari Morgan menyatakan bahwa AI harus menjadi bagian dari solusi untuk menghadapi volatilitas yang tidak terduga ini. Dulu, volatilitas pasar dipicu oleh acara terjadwal seperti pemilihan umum atau pengumuman suku bunga. Kini, perubahan terjadi tanpa peringatan, dipicu oleh berita utama terbaru, terutama terkait kebijakan perdagangan yang cepat berubah, memicu reaksi spontan di pasar.

Dalam beberapa bulan terakhir, kita menyaksikan yuan China jatuh setelah pengumuman tarif Trump, dan dolar AS turun hampir 10% karena ketidakpastian kebijakan. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan perdagangan global akan melambat, dipengaruhi oleh perang dagang AS. Survei Morgan menunjukkan tarif dan inflasi sebagai penggerak pasar utama pada 2025, menyoroti peran geopolitik dalam mengarahkan pasar global. Lembaga keuangan menghadapi tekanan untuk merespons cepat perubahan ini, terutama dalam memastikan catatan mereka sesuai. Sistem rekonsiliasi tradisional, yang dirancang untuk kondisi pasar stabil, kini menambah kekacauan dengan pemeriksaan manual yang rentan terhadap kesalahan dan kurang skalabilitas.

AI, khususnya ML, menawarkan solusi untuk mengatasi kekacauan ini. Dalam keuangan perdagangan, AI memberikan manfaat seperti kemampuan mengenali pola, otomatisasi yang skalabel, pengalaman pelanggan yang lebih lancar, peningkatan deteksi risiko, dan akurasi yang meningkat seiring waktu. AI dapat mengidentifikasi hubungan kompleks antara elemen data, memungkinkan lembaga menangani volume transaksi lebih tinggi tanpa meningkatkan staf, dan mendeteksi pola pembayaran yang tidak biasa yang mungkin menandakan penipuan. Meskipun manfaatnya jelas, banyak lembaga masih berhati-hati mengadopsi AI karena kekhawatiran keamanan data dan biaya. Namun, implementasi kini lebih praktis dan hemat biaya dengan platform berbasis cloud yang memungkinkan otomatisasi rekonsiliasi tanpa investasi infrastruktur TI yang besar.

Dengan akses ke data historis yang dapat diandalkan dan pengawasan manusia yang tepat, banyak lembaga menemukan bahwa rekonsiliasi yang didukung AI dapat diterapkan dengan cepat dan gangguan minimal. Kemampuan AI untuk memberikan hasil nyata dalam kondisi yang tidak dapat diprediksi menjadikannya alat yang sangat kuat untuk keuangan perdagangan. Saat ini, pertanyaannya bukan lagi apakah akan mengadopsi AI, tetapi seberapa cepat lembaga keuangan dapat mewujudkannya.

Recommended Article