Daftar Isi
Platform Chatbot AI Quora, Poe, dan Kontroversi Hak Cipta
Platform chatbot AI Quora, Poe, baru-baru ini menjadi sorotan karena memberikan pengguna file HTML yang dapat diunduh dari artikel-artikel di situs berita yang berbayar. Dengan hanya memasukkan URL artikel, pengguna dapat menerima ringkasan dan file HTML yang dapat diunduh dari seluruh artikel. Namun, hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai pelanggaran hak cipta dan kurangnya kepatuhan industri AI terhadap hukum kekayaan intelektual.
Beberapa situs berbayar seperti The New York Times, Bloomberg Businessweek, The Atlantic, Forbes, Defector, dan 404 Media ditemukan dapat diakses melalui asisten bot Poe. Quora, pemilik Poe, membantah klaim pelanggaran hak cipta tersebut, menyamakan Poe dengan layanan penyimpanan cloud. Namun, log server menunjukkan bahwa bot Quora mengakses situs web segera setelah dipicu oleh asisten bot, menunjukkan potensi kurangnya kepatuhan terhadap Protokol Pengecualian Robot.
Eksekutif media juga telah mengamati perilaku serupa dan mencurigai bahwa Poe mengakses artikel-artikel branda tanpa izin yang tepat. Quora berpendapat bahwa Poe hanyalah platform bagi pengguna untuk berinteraksi dengan bot AI dan menjelaskan bahwa branda tidak melatih model AI branda sendiri. Pendiri Quora, Adam D’Angelo, telah menyatakan keinginannya untuk integrasi antara Quora dan Poe, menarik paralel dengan hubungan antara Facebook dan Facebook Messenger.
Asisten Bot dan Model AI di Poe
Situs web Poe menawarkan berbagai chatbot, termasuk asisten bot, yang ditenagai oleh perusahaan AI Anthropic. Asisten bot menggunakan model Anthropic Claude, yang tidak memiliki akses internet tetapi dapat bekerja secara efektif dengan teks yang disediakan. Ketika dibuka di browser, file HTML yang ditawarkan untuk diunduh oleh asisten bot secara akurat brandonstruksi artikel asli.
Tindakan Hukum dan Ketidakpuasan Penerbit
Menanggapi kekhawatiran pelanggaran hak cipta, perusahaan jurnalisme telah mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan AI, seperti The New York Times yang menggugat OpenAI dan Microsoft, dan Forbes yang menuduh Perplexity melakukan “pelanggaran dengan sengaja”. Penerbit yang artikelnya diunduh oleh WIRED menyatakan ketidakpuasan branda dengan situasi ini, menekankan bahwa mengambil atau mereproduksi konten branda tanpa izin adalah dilarang secara tegas.