Botika

Membuat Sales Pipeline Untuk Omnichannel Channel

Sales pipeline merupakan elemen penting di omnichannel marketing.

Hasil akhir penerapan omnichannel bisa di analisa dari bagaimana seorang marketing merancang sales pipeline.

Untuk anda yang bekerja di bidang penjualan atau sales mungkin sudah tidak asing lagi dengan sebutan sales pipeline.

Untuk anda yang masih bingung dengan sales pipeline, anda sudah tak perlu khawatir karena artikel akan membagikan rangkuman singkat tentang sales pipeline.

Pada dasarny prinsip pembuatan sales pipeline untuk omnichannel tidaklah berbeda dengan metode marketing lainya.

Hanya untuk kebutuhan omnichannel pesan (konten) yang anda sampaikan ke customer haruslah sama atau memiliki konsistensi pesan untuk setiap channelnya.

Pengertian Sales Pipeline

Sales pipeline menjadi suatu gambaran dari proses penjualan yang saat ini sedang ataupun sudah dilakukan oleh tim penjualan.

Biasanya sales pipeline menjadi suatu kebutuhan oleh sales manager ataupun sales representative.

Mengapa mereka membutuhkannya?

Jawabannya cukup mudah yaitu untuk memonitor ataupun mengawasi proses penjualan yang sedang ataupun sudah dilakukan.

Hal tersebut sesuai dengan tujuan sales pipeline menjadi salah satu cara visual yang terorganisir dalam memantau jumlah pembeli potensial.

Dengan adanya sales pipeline, nantinya anda bisa mengetahui bagaimana kemajuan calon pelanggan sampai akhirnya mereka bisa membeli produk atau jasa dengan mudah.

Hasil penelitian juga menyebutkan jika semakin banyak peluang yang ditemukan pada sales pipeline.

Maka akan semakin besar kemungkinan untuk mencapai suatu target revenue.

Mempelajari Tahapan Sales Pipeline

Tahapan di dalam sales pipeline tidaklah sama karena bergantung pada jenis bisnis yang sedang dijalankan.

Bahkan jenis dan jumlah tahapannya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti cara dalam mencari ataupun menghubungi prospek.

Nah, secara umum terdapat beberapa tahapan sales pipeline yang dapat anda pelajari.

1.) Prospecting

Tahapan pertamanya adalah prospecting, tahap ini biasanya dapat digunakan untuk segala jenis bisnis yang sedang dijalankan.

Di tahap ini, tim sales harus bisa menemukan calon pembeli yang memang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan.

Prospek dari tiap perusahaan sudah jelas berbeda bergantung pada produk, klien dan struktur organisasinya.

2.) Qualifying

Kualifikasi ataupun qualifying menjadi tahapan selanjutnya.

Tahapan ini sangat penting karena tim sales harus bisa memilih prospek mana yang cocok agar tidak membuang waktu.

Lakukan kualifikasi pada prospek juga membutuhkan tenaga ekstra karena harus melakukan wawancara ataupun survey pada calon pembeli.

Saat melakukan tahapan satu ini, maka tim sales bisa memikirkannya dengan baik apakah produk atau jasa tersebut memang dibutuhkan.

Pertimbangkan juga apakah mereka mempunyai anggaran atau tidak dalam membeli produk atau layanan tersebut.

Bahkan mereka juga harus mempertimbangkan apakah mereka mempunyai anggaran atau tidak untuk membeli sebuah produk atau layanan tersebut.

3.) Contacting

Tahapan ini dimulai saat menghubungi target pelanggan.

Di dalam pelaksanaannya, banyak cara yang bisa dicoba seperti menghubungi prospek.

Misalnya saja dengan mengirimkan email, menggunakan panggilan telepon, atau memanfaatkan media sosial.

4.) Building Relationship

Tahapan satu ini berguna untuk membangun hubungan dalam meyakinkan calon pelanggan terkait produk atau layanan yang akan dijual.

Membangun rasa percaya dengan calon pelanggan menjadi tantangan tersendiri.

Salah satu cara yang dapat anda coba yaitu memberikan respon cepat saat mereka mengajukan pertanyaan.

Saat perusahaan anda bisa menjaga hubungan baik dengan pelanggan, maka calon pembeli akan merasa lebih yakin dengan produk tersebut.

5.) Proposal Made

Jika prospek sudah memenuhi syarat dan anda sudah melakukan kontak dengan calon pelanggan, ini saatnya anda memberikan proposal.

Tahapan satu ini sebenarnya berisi penjelasan terkait produk yang akan ditawarkan dan alasan mengapa produk tersebut lebih unggul dibandingkan produk dari kompetitor, harga dan apa saja manfaatnya.

Saat anda sudah merancang proposal dan penjelasan pada calon pelanggan, artinya anda sudah selangkah lebih maju dengan penjualan.

Tahap ini menjadi salah satu Cara Membuat Sales Pipeline.

Pada tahapan ini, anda hanya perlu menunggu keputusan dari calon pembeli, apakah mereka akan membelinya atau tidak.

6.) Closing

Setelah melakukan kontak, membangun hubungan baik dan memberikan proposal, maka tahapan akhirnya adalah closing.

Setelah menunggu, akhirnya anda akan tahu keputusan dari calon pembeli.

Jika mereka tertarik dengan produk atau jasa yang anda tawarkan, maka anda sudah berhasil melakukan penjualan.

Namun jika mereka akhirnya menolak untuk membeli, maka anda bisa mencari prospek lainnya.

Tips dan Cara Dalam Membuat Sales Pipeline Untuk Omnichanel Marketing

1.) Perhatikan Calon Pembeli Anda Dengan Baik

Hal pertama yang harus anda perhatikan sebelum membuat sales pipeline adalah memahami dan mengetahui siapa saja target pembeli anda.

Buatlah daftar pelanggan potensial terlebih dahulu dan kumpulkan kontak yang dapat dihubungi.

Nantinya hal tersebut memudahkan anda saat masuk ke bagian contacting.

Anda bisa memanfaatkan beberapa software untuk mengarsipkan data pelanggan dengan rapi dan mudah.

2.) Buat Rencana Kegiatan Penjualan yang Sesuai

Anda harus tahu jika target yang terlalu tinggi sering memberikan beban tersendiri untuk tim sales.

Terkadang hal tersebut dapat membuat mereka tidak merasa optimis dalam melakukan penjualan.

Salah satu cara yang dapat anda coba adalah dengan mengurangi rasa khawatir dengan merencanakan kegiatan penjualan secara real.

Setiap anggota tim bisa lebih fokus pada kegiatan penjualan untuk membuat mereka merasa lebih yakin dalam melakukan penjualan.

Rencana kegiatan penjualan bisa anda buat seefektif mungkin sehingga dapat memberikan efek baik untuk tim dan membantu proses penjualan dengan baik.

3.) Sempurnakan Tahapan Pada Sales Pipeline

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya jika tahapan dari sales pipeline tidak sama dengan bisnis satu dengan yang lain.

Setelah anda lakukan uji coba dalam membuat beberapa tahapan tersebut dan merasa kurang efektif, maka anda bisa menyempurnakannya seiring dengan berjalannya waktu.

Pastikan anda membuat tahapan yang ada di sales pipeline berdasarkan kinerja tim sales yang ada di perusahaan.

Hal tersebut karena sales pipeline memang dibuat untuk memudahkan tim sales dalam memonitor semua proses penjualan bisa berjalan dengan baik.

4.) Pastikan Sales Pipeline Selalu Diperbarui

Meskipun anda sudah membuat data calon pelanggan dan merancang kegiatan penjualan, jika sales pipeline tidak pernah diperbarui maka akan sia-sia.

Namun anda harus memahami jika memberikan update untuk setiap kegiatan sales pipeline memang sangat dibutuhkan.

Jadi anda bisa mengetahui berapa prospek yang telah dihubungi, dibagikan proposal atau sedang mengambil keputusan.

Nantinya manajer juga bisa memantau semua aktivitas yang sudah dilaksanakan anggota timnya menjadi lebih mudah.

Di awal memang mungkin sulit dan cukup merepotkan saat harus selalu update sales pipeline, namun nantinya akan menjadi kebiasaan sendiri dan membuatnya lebih mudah.

Itulah penjelasan singkat tentang sales pipeline dari pengertiannya, tahapannya, dan langkah apa saja yang bisa anda coba saat membuat sales pipeline.

Sales pipeline sendiri menjadi salah satu faktor penting dalam proses penjualan.

Semakin banyak data yang diperbarui maka akan semakin banyak masukan dan pola yang dapat anda pelajari dengan mudah.

Penutup

Cukup mudah membuat rancangan sales pipeline untuk kebutuhan omnichannel anda.

Kunci dari kesukesan sales pipeline di mulai dari pemahamam yang baik tentang masalah yang di hadapi oleh customer dan bagaimana produk anda bisa menjadi solusi atas masalah-masalah tersebut.

Latest Articles

View All Posts