Botika

Marketing Funnel di Dalam Omnichannel

Untuk anda yang ingin menerapkan omnichannel marketing, maka mempelajari tentang marketing funnel menjadi suatu kewajiban.

Dengan memahami marketing funnel & tahapannya, anda akan mengetahui bagaimana sebuah sistem bisa dibuat semakin mengerucut untuk mencapai tujuan dari marketing anda.

Kali ini artikel akan membahas seputar marketing funnel dan mengapa anda perlu untuk memahaminya serta seperti apa tahapan yang dibutuhkan dalam funnel tersebut.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang marketing funnel akan membuat rancangan strategi omnichannel anda menjadi semakin berkualitas.

Pengertian Marketing Funnel

Marketing funnel mempunyai penjelasan lebih sederhana untuk memahaminya, yaitu menggunakan prinsip seperti corong.

Anda bisa ibaratkan funnel seperti sebuah proses yang sering anda akses dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya saja anda ingin membeli buku di sebuah marketplace, maka anda tidak langsung dalam membeli buku tersebut bukan?

Hal pertama yang anda lakukan adalah dengan membuka halaman situs marketplace tersebut, lalu proses memilih buku mana yang akan anda beli.

Setelah menemukan buku yang akan anda beli, maka buku itu bisa dimasukkan ke dalam keranjang.

Lalu anda harus melakukan transaksi kepada marketplace tersebut. Semua proses selesai dan anda sebenarnya sudah menjalankan apa itu marketing funnel.

Secara sederhana, marketing funnel merupakan proses marketing yang di bangun dengan customer journey mapping

Nantinya anda akan menemukan seputar informasi terkait tahapannya atau dikenal dengan sebutan stage. Tentu saja setiap proses mempunyai karakteristiknya sendiri.

Mengapa mempelajari marketing funnel itu penting? Seorang pakar mengatakan jika mempelajari funnel, anda atau perusahaan yang gencar memasarkan produk atau jasanya lewat online marketing, nantinya akan mengetahui sesuatu.

Saat terjadi penurunan daya beli, maka funnel bisa digunakan untuk melacak suatu tahap mana yang biasanya membuat pembeli tidak jadi melakukan transaksi atau pembelian.

Hal tersebut nantinya bisa menjadi suatu pembelajaran dan anda bisa menerapkan strategi dan teknik pemasaran baru.

Pahami Apa Saja Tahapan Dalam Marketing Funnel

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya jika marketing funnel mempunyai tahapannya sendiri yaitu stage.

Setiap stage mempunyai ciri khasnya sendiri, sehingga nantinya akan menggunakan pendekatan yang berbeda pula.

Tentu saja dalam setiap stage bisa mengalami kebocoran. Namun, kebocoran sudah menjadi hal normal dan memang bagian dari funnel sendiri.

Kebocoran bisa terjadi seperti calon pembeli tidak tertarik atau orang yang ingin melihat-lihat saja tanpa membelinya.

Hal tersebut perlu membuat anda waspada jika terjadi secara terus menerus dan dalam jumlah besar. Lalu apa saja tahapan marketing funnel?

1.) Awareness

Pada stage ini, orang-orang biasanya baru mengetahui produk yang anda tawarkan.

Bisa dikatakan jika stage menjadi bentuk perkenalan pada suatu produk pada masyarakat luas sebelum produk tersebut digunakan.

Ada banyak hal yang bisa membuat produk menjadi terkenal. Bisa saja jika produk tersebut sudah dibicarakan di dalam podcast, diiklankan di laman facebook, videonya bisa ditemukan di Youtube ataupun saat tidak sengaja ditemukan di Google.

Bagaimanapun cara yang anda pilih, yang terpenting masyarakat luas mengetahui produk yang anda tawarkan.

2.) Interest

Setelah orang mengetahui atau sadar dengan eksistensi produk tersebut, akan ada kesempatan dimana mereka menjadi calon pembeli potensial.

Nah, perpindahan dari awareness ke interest tersebut berasal dari berbagai faktor, salah satunya mereka merasa jika suatu produk tersebut mempunyai nilainya tersendiri.

Saat mereka sudah masuk ke tahapan marketing funnel, artinya mereka sudah merasa tertarik dengan produk yang anda tawarkan.

Salah satu cirinya adalah saat produk sudah banyak dicari di laman pencarian seperti Google.

Tak hanya itu saja, banyak orang mungkin akan mengajukan pertanyaan lebih dalam terkait produk tersebut.

3.) Consideration

Di tahap ketiga Marketing Funnel & Tahapannya, ketertarikan mereka sudah menjadi bahan pertimbangan.

Pertimbangan yaitu terkait soal keinginan untuk membeli produk yang anda tawarkan. Terdapat dua alasan utamanya yaitu harga dan nilai dari produk tersebut.

Harga terjangkau dan mempunyai nilai tersendiri bisa membuat suatu produk bisa mendapatkan pembeli lebih banyak dan sebaliknya.

Namun, proses tersebut belum bisa dikategorikan sebagai keberhasilan.

Hal tersebut karena masyarakat masih menimbang-nimbang apakah ingin membeli produk tersebut ataupun masih ada alternative lainnya di pasaran.

4.) Conversion

Lalu pada tahap terakhir, muncul adanya kepercayaan dari calon pembeli terkait produk anda sudah bulat.

Mereka hanya perlu menekan tombol beli di situs marketplace dan akan langsung melanjutkan proses pembayaran agar bisa mendapatkan produk tersebut.

Prinsip Omnichannel Memperkuat Marketing Funnel

Setiap stage atau tahapan di dalam marketing funnel memang membutuhkan strategi yang berbeda beda.

Sama halnya yangs sudah disebutkan sebelumnya jika mereka mempunyai ciri khasnya masing-,masing sehingga anda membutuhkan pendekatan berbeda pula.

1.) Awareness

Strategi yang bisa anda gunakan pada stage awareness adalah tak hanya soal memasarkan produk ke orang-orang saja dengan memanfaatkan sosial media.

Produk tersebut juga bisa anda kenalkan secara offline dari mulut ke mulut secara meluas.

Peluang dalam mendapatkan interest juga semakin besar dikarenakan proses offline bisa menumbuhkan rasa percaya pada khalayak luas.

2.) Interest

Jika produk anda sudah menarik perhatian, anda jangan berpuas diri dulu.

Hal tersebut karena masih ada kemungkinan jika ketertarikan tersebut nantinya tidak membawa mereka ke sebuah bentuk pembelian.

Anda bisa coba beberapa hal berikut, seperti lakukan analisis pencarian di mesin pencarian terkait kebiasaan orang dalam tahapan tersebut dan anda bisa menjadi ahli pasar untuk produk yang ingin anda pasarkan.

Dengan demikian, anda tak hanya lanjut ke fase selanjutnya namun anda bisa menjadi kiblat dari suatu pasar tersebut.

3.) Consideration

Ketika seseorang sedang mempertimbangkan suatu produk, maka anda harus bisa membuat mereka merasa yakin.

Sebuah advokasi terkait produk harus bisa anda buat karena calon pembeli nantinya akan membandingkan suatu produk dengan produk lainnya dari kompetitor anda.

Lalu, bagaimana caranya? Anda bisa memanfaatkan narasi terkait produk yang anda tawarkan.

Anda bisa jelaskan tentang ide, konsep ataupun cerita yang berkaitan dengan produk yang akan anda jual. Hindari menggunakan narasi yang bertele-tele.

Anda bisa gunakan bahasa yang tegas, lugas, sehingga bisa membuat mereka yakin terkait produk tersebut dan akan masuk ke stage terakhir.

3.) Conversion

Dalam tahapan ini, strategi marketing funnel tak hanya membuat seseorang membeli produk anda.

Namun anda harus bisa menumbuhkan kesan baik setelah belanja atau menggunakan produk tersebut.

Misalnya saja berikan pengingat saat produk yang dijual sedang memasuki stok menipis atau habis.

Anda juga bisa sisipkan beberapa informasi terkait produk lain supaya pembeli bisa merasa sedang diingatkan secara personal.

Itulah beberapa hal yang bisa anda pelajari terkait Marketing Funnel & Tahapannya.

Bahkan anda bisa terapkan beberapa strategi di atas. Anda juga bisa pelajari informasi terkait bidang marketing lainnya sehingga membuat anda lebih memahaminya.

Pada dasarnya, marketing funnel sendiri digunakan agar para marketer dapat mengukur kualitas pemasaran yang sudah diterapkan.

Latest Articles

View All Posts